Tribun Kaltim Hari Ini
Pertamax Kosong di Balikpapan, Warga Antre Berjam-jam di SPBU, Pertamina: Keterlambatan Distribusi
Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Balikpapan mengalami antrean panjang pada Senin (19/5/).
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Balikpapan mengalami antrean panjang pada Senin (19/5/).
Pantauan Tribun Kaltim, antrean didominasi oleh kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar jenis Pertalite maupun Pertamax.
Sementara itu, sejumlah SPBU tampak sepi lantaran kehabisan stok Pertamax.
Di SPBU Tumaritis, Jalan MT Haryono, stok Pertamax dilaporkan habis sejak Minggu siang.
Baca juga: Pertamina Pastikan Besok 20 Mei 2025 Suplai Pertamax di Sejumlah SPBU di Balikpapan Kembali Normal
Baca juga: Ceruk Manis Pedagang Pengecer BBM Balikpapan di Tengah Langkanya Pertamax SPBU Pertamina
Salah seorang petugas SPBU menyebut, pengiriman terakhir dilakukan pada akhir pekan lalu.
"Terakhir pengiriman Minggu siang kemarin, jadi hari ini belum ada Pertamax," ujar petugas SPBU tersebut saat ditemui.
Kondisi serupa juga terlihat di SPBU MT Haryono yang berada tepat di depan Bank Mandiri.
Seorang petugas mengatakan bahwa pengiriman terakhir Pertamax sudah sejak Sabtu siang lalu.
"Dari Sabtu siang terakhir pengiriman. Ini sekarang yang lagi pengisian cuman Solar," katanya.
Menariknya, di depan area masuk beberapa SPBU tampak secarik kertas yang ditempel dengan tulisan "Pertamax Dalam Proses Pengiriman".
Hal ini menjadi informasi bagi warga yang hendak mengisi BBM agar tidak kecewa ketika mendapati stok kosong.
Kondisi berbeda terjadi di SPBU Sepinggan, antrean kendaraan roda dua dan roda empat memadati area SPBU, tepatnya di pengisian pertalite.
Baca juga: Antrean Pengisian BBM di SPBU Mengular, Pemkot Balikpapan Selidiki Penyebab Kelangkaan Pertamax
Bahkan, menyebabkan kemacetan karena padatnya kendaraan di area tersebut.
Sementara itu, di area pengisian BBM Pertamax, tertulis "Mohon Maaf Pertamax Sedang Menunggu Pengiriman".
Hal ini juga memicu kosongnya antrean di area pengisian BBM di area tersebut.
Antre Panjang
Hal yang sama juga dirasakan salah satu ojek online di Balikpapan, Saipul.
Ia membeberkan, BBM yang dijual eceran mengalami kelangkaan, bahkan kenaikan harga.
Di samping itu, dirinya juga terpaksa mengantre 1 jam di SPBU Sepinggan demi melakukan pengisian BBM sebelum mencari nafkah sebagai ojek online.
"Cuma di eceran agak naik, dari Rp 13 ribu jadi Rp 15 ribu perliter sekarang. Itupun susah carinya. Jadi ke SPBU karena kosong semua," pungkasnya.
Baca juga: Balikpapan Dapurnya BBM tapi Krisis Pertamax, Antrean Mengular di SPBU, Aktivitas Warga Terganggu
Seemntara, Fatur, salah seorang warga Balikpapan, mengaku sudah hampir satu jam antre di salah satu SPBU.
“Sudah sejak pukul 09.20 WITA saya antre. Tadi sempat keliling sampai ke MT Haryono, tapi nggak ada. Saya sudah tiga hari mengalami hal seperti ini. Baru belakangan ini susah cari Pertamax. Tapi saya tetap isi di SPBU, walaupun ramai tetap ikut antre,” ujar Fatur kepada Tribun Kaltim.
Hal senada juga disampaikan Alif, seorang sopir ekspedisi. Ia mengeluhkan antrean BBM yang menghambat aktivitas kerjanya dalam mengantarkan barang.
“Ini sangat menghambat pekerjaan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk antar barang malah habis buat antre. Biasanya saya selalu isi Pertamax, tapi ini informasinya di beberapa tempat Pertamax habis, jadi sekarang antre Pertalite,” kata Alif.
Kondisi makin rumit dirasakan oleh Rusmansyah, sopir angkot yang sehari-hari bergantung pada bahan bakar untuk menarik penumpang. Ia menyebut antrean makin panjang dan membuat waktu kerjanya terpotong.
“Sangat meresahkan info di lapangan Pertamax habis, jadi makin panjang antrean Pertalite. Saya antre kurang lebih sudah satu jam dan belum juga dapat. Kalau di SPBU MT Haryono agak cepat karena ada enam pompa, sedangkan di Gunung Guntur cuma dua pompa,” ungkap Rusmansyah.
Ia juga berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk turun langsung melihat kondisi di lapangan.
“Kalau bisa pemerintah kota cek kondisi ini. Tambah hari makin sulit. Waktu banyak terbuang buat antre, otomatis waktu untuk cari penumpang juga berkurang,” tambahnya.
Baca juga: LIVE Kondisi Terkini SPBU Sepinggan Balikpapan, Antrean Mengular Akibat Langkanya Stok BBM
Sementara itu, Adi, pengemudi ojek online, mengaku terpaksa menggunakan bensin eceran selama beberapa hari terakhir karena stok Pertamax langka di SPBU.
“Sudah tiga hari ini saya keliling cari Pertamax, kosong semua. Di beberapa SPBU ada, tapi antrenya panjang. Jadi terpaksa isi bensin eceran biar bisa tetap beroperasi,” kata Adi.
Hal yang sama dikeluhkan Wirawan (42), seorang pengendara roda empat yang mengungkapkan kekesalannya kepada Tribun Kaltim.
“Kenapa ya malah Pertamax yang kosong? Mau beli Pertalite juga gak bisa karena harus punya barcode. Ini menyulitkan,” keluhnya.
Tak sedikit warga yang mulai menduga adanya motif lain di balik kelangkaan ini.
Mereka menilai bahwa krisis ini bisa saja merupakan bagian dari strategi untuk menghapuskan BBM bersubsidi secara perlahan.
"Saya curiga jangan-jangan ini hanya akal-akalan pemerintah. Nanti Pertalite dihapus, terus kita dipaksa pakai Pertamax. Kenapa rakyat selalu dipersulit?” ujar Amad (53) warga Balikpapan, dengan nada kesal.
Baca juga: BREAKING NEWS: Stok Pertamax Kosong di Balikpapan Kaltim, Warga Antre Panjang di Sejumlah SPBU
Pertamina Pastikan Aman
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan pasokan BBM jenis Pertamax di wilayah Balikpapan tetap tersedia, meskipun sempat terjadi keterlambatan distribusi dalam beberapa hari terakhir.
Edi Mangun, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, menyatakan bahwa keterlambatan distribusi tersebut disebabkan oleh proses stock opname di Fuel Terminal Balikpapan yang saat ini sedang berlangsung.
“Pertamina terus berupaya memaksimalkan distribusi Pertamax agar tetap berjalan lancar. Untuk sementara, suplai dialihkan dari Fuel Terminal Samarinda guna mendukung kelancaran distribusi di wilayah Balikpapan dan sekitarnya,” jelas Edi Mangun, Senin (19/5).
Dijelaskannya, stock opname merupakan bagian dari standar operasional perusahaan untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan sesuai ketentuan pemerintah.
Selain itu, terjadi lonjakan permintaan Pertamax dalam beberapa waktu terakhir yang turut berdampak pada ketersediaan di sejumlah SPBU.
Rata-rata konsumsi harian BBM jenis Pertamax di Balikpapan, Penajam, dan Paser mencapai 370 kiloliter per hari.
“Lonjakan ini menunjukkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap BBM berkualitas. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan konsumen, dan kami pastikan pasokan akan kembali normal mulai besok,” ujarnya.
Baca juga: Antrean Pengisian BBM di SPBU Mengular, Pemkot Balikpapan Selidiki Penyebab Kelangkaan Pertamax
Edi juga mengimbau masyarakat agar tidak panik. Pertamina terus memantau kondisi lapangan dan melakukan penyesuaian distribusi demi menjamin kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Namun tidak perlu khawatir, karena distribusi akan kembali seperti semula dalam waktu dekat,” tutupnya.
Telusuri Penyebabnya
Wakil Walikota (Wawali) Balikpapan Bagus Susetyo memastikan pihaknya telah menginstruksikan Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat untuk menelusuri penyebab fenomena antrean tersebut.
Khususnya mencari tau terkait pasokan jenis Pertamax yang dikabarkan mengalami kekosongan dalam beberapa hari terakhir.
"Tadi saya sampaikan ke Asisten II untuk mencari tau terkait kelangkaan tersebut, kok bisa jenis bensin Pertamax hilang di pasaran," ujarnya, Senin (19/5).
Bagus mengatakan, Pemkot Balikpapan juga akan segera berkoordinasi langsung dengan pihak Pertamina untuk memberikan kejelasan kepada masyarakat terkait fenomena tersebut.
Menurutnya, koordinasi dengan Pertamina menjadi langkah penting agar pemerintah tidak menyampaikan informasi yang keliru kepada masyarakat.
Baca juga: LIVE Kondisi Terkini SPBU Sepinggan Balikpapan, Antrean Mengular Akibat Langkanya Stok BBM
Bagus berharap, persoalan antrean kendaraan pengisian BBM ini bisa segera menemukan solusi.
Agar tidak berdampak luas terhadap aktivitas masyarakat dan pelaku usaha.
"Saya belum bisa memberikan jawaban yang pasti, tapi pemkot akan mencari tau, kami akan berkoordinasi langsung dengan pihak pertamina untuk menanyakan apa masalahnya," pungkasnya.
Harus Bersikap
Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Nusantara (YLKN), Piatur Pangaribuan mendorong pemerintah untuk menyoroti kelangkaan BBM dan Pertamina yang hingga sekarang belum memberikan tanggapan.
Sebab kata dia, kelangkaan BBM di Kota Minyak telah menjadi polemik yang terus berulang dan tak kunjung usai.
"Kita perlu mendorong Walikota dan Gubernur untuk bersikap. Mereka punya kewenangan karena masyarakat nya sudah dalam kondisi seperti ini. Jangan diam saja," ungkapnya, Senin (19/5).
Menurut Piatur, Pemerintah, pengusaha SPBU hingga masyarakat perlu bekerjasama untuk mengatasi hal tersebut baik dengan langkah preventif maupun langkah represif.
Baca juga: Warga Balikpapan Kaltim Berebut BBM, SPBU Diserbu hingga Antrean Tumpah ke Jalan
Terlebih, hingga saat ini, Pertamina juga belum menjelaskan secara rinci penyebab kelangkaan BBM dan antrian panjang kendaraan di sejumlah SPBU.
"Pertamina ini sudah menjadi target bersama untuk diperbaiki. Persoalan kita selalu sama, Pertamax dan Pertalite susah, dispensernya ditiadakan, ini bahkan mundur sangat jauh peradabannya disituasi modern, dibanding kota-kota lain," jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap, pemerintah tak hanya menyoroti masalah untuk menenangkan masyarakat.
Melainkan juga lebih sensitif pada polemik menahun tersebut.
"Jangan hanya bertindak untuk menenangkan saja, setelah itu hilang. Makanya kita mendorong karena kewenangan itu ada di mereka untuk lebih sensitif pada persoalan yang telah akut ini," pungkasnya. (*)
Presiden Prabowo Pasang Badan, Tegas Dukung Bahlil Lahadalia di Tengah Isu Munaslub Golkar |
![]() |
---|
Jangan Jual Murah Karbon Biru Kaltim, Wagub: Hasil Perdagangan Harus Kembali untuk Kemakmuran Warga |
![]() |
---|
Bagus Ajak Aliansi Bakwan Diskusi, Pendemo Kecewa Tidak Bisa Ketemu Wali Kota, Sampaikan 5 Tuntutan |
![]() |
---|
Tahu Ada Praktik Pemerasan Pengurusan Sertifikat K3, Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Rp 3 M |
![]() |
---|
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.