Demo Masyarakat Batuah

Longsor Km 28 Batuah Kukar, DPRD Kaltim Bentuk Tim Khusus, Perusahaan Tambang Diminta Bantu Warga

Longsor yang melanda jalan poros Samarinda–Balikpapan di kilometer (Km) 28, tepatnya di Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kukar menjadi perhatian publik.

|
TRIBUN KALTIM
RAPAT DENGAR PENDAPAT - Komisi III DPRD Kaltim menindaklanjuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama berbagai pihak terkait tanah yang bergerak atau longsor di kilometer (km) 28 Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim), gedung E DPRD Kaltim, Senin (2/6/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Longsor yang melanda jalan poros Samarinda–Balikpapan di kilometer (Km) 28, tepatnya di Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, terus menjadi perhatian publik dan lembaga legislatif.

Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), yang sebelumnya meninjau langsung lokasi longsor pada Kamis (29/5/2025), menindaklanjutinya dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) pada Senin (2/6/2025).

Rapat tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas ESDM, BBPJN, masyarakat terdampak, hingga unsur akademisi.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menyebutkan bahwa pertemuan tersebut digelar untuk menelusuri penyebab pasti longsor, serta menyusun langkah konkret penanganan.

Baca juga: Uji Bor Log Dilakukan BBPJN Sebelum Jalan Km 28 Batuah Kukar Ditangani Secara Permanen

"Melihat dua argumentasi berbeda, kami berinisiatif membentuk tim untuk menganalisa bersama kondisi longsor tersebut," tegas Reza.

Ia menjelaskan, terdapat dua pendapat berbeda mengenai penyebab longsor.

Versi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama tim geologi dari Universitas Mulawarman (Unmul) menyebutkan bahwa longsor disebabkan oleh gejala alam.

Namun di sisi lain, masyarakat menduga bahwa aktivitas pertambangan di sekitar pemukiman turut memicu pergerakan tanah.

Baca juga: DPRD Kukar Beberkan Hasil RDP Longsor di Batuah Loa Janan, Minta Penanganan Cepat

Dalam waktu dekat, Komisi III DPRD Kaltim akan membentuk tim khusus untuk menelusuri fakta lapangan. Tim ini akan berisi perwakilan DPRD, Dinas ESDM, BBPJN, serta unsur masyarakat.

"Intinya, dalam waktu dekat kami akan bentuk tim tersebut dan langsung bekerja, kembali meninjau lokasi longsor,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Reza menegaskan pentingnya peran serta perusahaan tambang di sekitar lokasi untuk membantu warga terdampak, meski belum ada bukti bahwa aktivitas tambang menjadi penyebab utama.

"Kami meminta PT BSSR ikut membantu terkait dengan masalah dampak longsor ini. Jadi bentuknya hanya membantu warga saja, bukan sebagai bentuk tanggung jawab. Tali asih, bantuan lahan dan membuat posko sementara,” jelas politisi Gerindra tersebut.

Baca juga: Jeritan Korban Longsor Batuah Kukar Belum Dapat Tempat Tinggal Layak, Wati : Kami Tidur di Tanah

Diketahui, PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merupakan perusahaan tambang yang beroperasi di radius sekitar 1,7 km dari titik longsor.

Masyarakat menganggap perusahaan tersebut memiliki kewajiban moral untuk memberi dukungan terhadap korban terdampak.

Berdasarkan data terakhir, setidaknya 29 rumah warga dilaporkan terdampak akibat bencana tanah longsor di Km 28 poros Samarinda–Balikpapan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved