Berita Paser Terkini

Direktur RSUD Panglima Sebaya Paser dr. Kamal: Masyarakat Waspada dan Jangan Panik Terkait COVID-19

sejumlah negara seperti Malaysia dan Filipina dilaporkan mengalami peningkatan jumlah kasus COVID-19, sehingga Indonesia meningkatkan kesiapsiagaan

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
COVID 19 - Direktur RSUD Panglima Sebaya, dr Kamal Anshari saat di temui pada Kamis (12/6/2025). Masyarakat diminta tetap tenang, waspada, dan menjalankan protokol kesehatan karena gejala yang muncul cenderung ringan. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Direktur RSUD Panglima Sebaya Paser dr. Kamal Anshari, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik terkait potensi peningkatan kasus COVID-19, menyusul terbitnya surat edaran dari Menteri Kesehatan tentang kewaspadaan terhadap lonjakan kasus di beberapa negara.

Saat ini, sejumlah negara seperti Malaysia dan Filipina dilaporkan mengalami peningkatan jumlah kasus COVID-19, sehingga Indonesia pun diminta meningkatkan kesiapsiagaan.

Dalam rapat koordinasi bersama instansi kesehatan, dr. Kamal menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi situasi ini.

Baca juga: Lonjakan Kasus Diare Terjadi di RSUD Panglima Sebaya Paser, Mayoritas Pasien dari Wilayah Pesisir

"COVID ini memang menjadi kita tetap waspada tapi jangan panik," ujar dr. Kamal pada Kamis (12/6/2025)

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan seperti pada masa awal pandemi, meskipun situasi saat ini tidak separah sebelumnya.

Menurut dr. Kamal, gejala COVID-19 yang saat ini muncul cenderung lebih ringan dibandingkan masa awal pandemi. Dalam banyak kasus, pasien yang dirawat di rumah sakit karena dinyatakan positif COVID-19 sebenarnya mengalami perburukan bukan karena virusnya, melainkan karena penyakit penyerta yang dimiliki.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, yang menangani pasien COVID-19 baru-baru ini.

"Tapi ternyata evaluasi ini juga itu prolong COVID. Prolong COVID dalam arti sebenarnya dia sudah punya Antibody covid. Waktu di screening positif padahal bisa saja itu sudah lama," kata dr. Kamal mengutip pernyataan koleganya.

Fenomena prolong COVID atau deteksi sisa virus dalam tubuh pasien yang sudah sembuh menjadi salah satu tantangan dalam diagnosis.

Menghadapi potensi lonjakan kasus, RSUD Panglima Sebaya memastikan kesiapan fasilitas kesehatan. Rumah sakit tetap mempertahankan perlengkapan dan protokol seperti masa pandemi tahun 2020–2021.

"Kita punya ruang isolasi khusus dan itu akan kita buka lagi khusus perawatan COVID-19," ungkap dr. Kamal.

Saat ini, ruang isolasi COVID-19 yang dimiliki RSUD Panglima Sebaya berkapasitas 22 tempat tidur dan dapat diaktifkan kembali jika kasus meningkat.

"Kapasitas kita masih sama sejumlah 22 tempat tidur," tambahnya.

Meskipun begitu, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, dr. Kamal menyebut bahwa kondisi COVID-19 saat ini umumnya bersifat ringan seperti flu biasa. 

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang, menjaga daya tahan tubuh, dan tidak mengabaikan protokol kesehatan. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved