OPINI
Sekali lagi Kritik tentang Pengelolaan Rest Area Tol Balikpapan-Samarinda: Mampir karena Terpaksa!
Tulisan saya mewakili suara keluh kesah pelanggan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang menggunakan fasilitas Rest Area.
Oleh: Dr. Drs. Moh. Jauhar Efendi, M.Si., CH.Ps
TRIBUNKALTIM.CO - Tulisan saya tentang "Keresahan Pengguna Rest Area di Tol Balikpapan-Samarinda ", yang tayang di TribunKaltim.co, Sabtu (14/6) memunculkan diskusi kecil di Grup-Grup WhatsApp.
Bahkan, ada yang menunjukkan dukungan agar saya dapat menyuarakan kembali dengan lebih keras dan lebih tajam lagi, supaya didengar Badan Pengelola Jalan Tol ( BPJT ) Balikpapan - Samarinda, Kalimantan Timur.
Nampaknya tulisan saya mewakili suara keluh kesah pelanggan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang menggunakan fasilitas rest area.
Buktinya, banyak memberikan dukungan terhadap apa yang saya utarakan dalam tulisan tersebut.
Seorang pengguna jalan tol ada yang mengatakan, "saya mampir ke rest area Tol Balikpapan-Samarinda itu karena sangat darurat atau sangat terpaksa".
Ketika ditanyakan, apa alasannya sampai berpendapat itu? Ia mengatakan, karena "area toilet sangat jorok. Apalagi airnya kurang bersih, berwarna, dan berbau".
Tentu ini menjadi menjadi sebuah ironi. Namanya saja rest area , artinya kawasan untuk beristirahat".
Seseorang yang beristirahat tentu berharap setelah beristirahat, tubuh menjadi segar dan fikiran bisa fresh kembali.

Baca juga: Ini Kendala yang Dihadapi PUPR Kaltim saat Membangun Rest Area di Jalan Poros Samarinda-Bontang
Tapi apa daya, usai singgah di rest area, yang ada fikiran malah kusut, dan muncul sumpah serapah yang bisa menambah dosa.
Mereka berharap manajemen BPJT segera melakukan langkah-langkah konkrit dan terukur untuk melakukan perbaikan.
Bahkan, ada pengguna jalan dari Samarinda menuju Balikpapan, yang sebenarnya ingin buang air kecil, terpaksa ditahan sampai Balikpapan.
Begitu sampai di Hotel Platinum, dia izin menumpang di hotel untuk sekedar buang air kecil.
Kasus menahan buang air kecil ini kalau sering dilakukan dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti infeksi urine, kerusakan ginjal, batu ginjal, peradangan prostat bagi pria.
Bagi penulis yang awam terhadap kesehatan, sering menahan kencing dapat meningkatkan tensi darah tinggi dan mengganggu konsentrasi.
Pembelajaran Mendalam di SMK, Implementasi Teaching Factory |
![]() |
---|
Paradigma Baru Ekonomi Pariwisata: Perspektif Kelembagaan |
![]() |
---|
Keresahan Pengguna Rest Area di Tol Balikpapan-Samarinda |
![]() |
---|
Awas!, Jangan Salah Memilihkan Jurusan Anak di SMK, Ini Dampaknya! |
![]() |
---|
100 Hari Kinerja Gubernur Kaltim, Saatnya Bicara Data Bukan Prasangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.