Kunker Menteri Lingkungan Hidup
Gubernur Kaltim Dukung Ekonomi Hijau: Kami Tak Bisa Lagi Andalkan Sumber Daya Alam
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud menegaskan komitmen untuk beralih dari ketergantungan pada sumber daya alam menuju pembangunan ekonomi hijau dan biru.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Miftah Aulia Anggraini
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Masud, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk beralih dari ketergantungan pada sumber daya alam menuju pembangunan berbasis ekonomi hijau dan biru.
Hal ini disampaikan Rudy Masud saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, ke Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kunjungan ini bertepatan dengan momentum penting, yakni peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Hari Lingkungan Hidup, dan Hari Danau Sedunia.
“Kami mendampingi Pak Menteri sejak semalam, Beliau tentunya bisa sampai ke sini bukan karena memiliki energi tetapi karena memang betul-betul memiliki semangat,” ujar Rudy, Kamis (3/7/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS: Kunker Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq ke Kukar, Susur Sungai Pela
Gubernur Kaltim mengungkapkan bahwa sebagian besar kekayaan alam Kalimantan Timur, seperti batu bara dan minyak, merupakan sumber daya yang tidak terbarukan dan kini telah memasuki fase akhir masa produksi.
Ia menyebut bahwa cadangan batu bara Indonesia hanya sekitar 4 persen dari total cadangan dunia, dan lebih dari 60 persen produksi nasional berasal dari Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Kutai Kartanegara.
“Baik minyaknya, batu baranya, ini sangat-sangat terbatas. Pada saat kami di Komisi 7, khususnya untuk batu bara dunia, Indonesia itu hanya memiliki tidak lebih daripada 4 persen cadangan batubara dunia,” ungkap Rudy Masud.
Ia juga menyoroti kondisi lapangan minyak dan gas yang terus mengalami penurunan produksi, blok Mahakam yang sudah dieksplorasi sejak tahun 1970-an.
Baca juga: Tersisa 62 Ekor, Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq Khawatir dengan Populasi Pesut Mahakam di Kukar
“Kalau saya tidak salah, tepatnya mungkin di tahun 70-an dieksplorasi, tentu tinggal sisa-sisanya saja,” katanya.
Menyadari keterbatasan itu, Rudy Masud menyatakan perlunya pembangunan sumber daya manusia yang unggul sebagai penopang masa depan Kaltim.
Oleh karena itu, Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten/kota telah menggratiskan pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
“Kami gratiskan agar kita bisa menumbuhkan sumber daya manusia unggul minimum 20 tahun ke depan,” tegasnya.
Baca juga: Bupati Kukar Aulia Rahman Basri Blak-blakan Soal Pesut Mahakam di Hadapan Menteri Lingkungan Hidup
Menurut Rudy Masud, program ini mencakup sekolah negeri dan swasta dari tingkat S1 hingga S3, serta bantuan seragam, sepatu, hingga tas bagi siswa SD hingga SMA.
Ia berharap dalam waktu 5 - 10 tahun ke depan, Kaltim sudah memiliki generasi unggul yang mampu mengelola potensi sektor lain seperti pariwisata dan konservasi.
Tak hanya pendidikan, Gubernur Rudy Masud juga menyoroti potensi ekonomi biru, terutama dari pesisir Kutai Kartanegara.
Gubernur Kaltim
Rudy Masud
Menteri Lingkungan Hidup
Hanif Faisol Nurofiq
ekonomi hijau
Kalimantan Timur
TribunKaltim.co
Menteri Lingkungan Hidup Percayakan Penanganan Isu Lingkungan kepada Gubernur Kaltim |
![]() |
---|
Menteri LHK Bangun Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup di Balikpapan, Kawal Kawasan IKN |
![]() |
---|
Baru 80 Perusahaan Sawit di Kaltim Gabung GAPKI, Menteri Lingkungan Hidup Langsung Bereaksi |
![]() |
---|
15 Titik Api Terpantau di Kaltim, Menteri Lingkungan Hidup Klaim Menurun Dibanding Bulan Lalu |
![]() |
---|
Ikon Desa Pela di Kukar Kaltim Cukup Kuat untuk Pesut Mahakam, Pemprov Fokus Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.