Kunker Menteri Lingkungan Hidup

Pengelolaan Sampah di TPA Sambutan Samarinda Tuai Apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Sambutan, Samarinda

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
TPA SAMBUTAN -  Walikota Samarinda, Andi Harun, memberikan keterangan usai mendampingi Menteri Lingkungan Hidup di TPA Sambutan. Ia menjelaskan rencana investasi PLTSA dan progres penataan sistem pengelolaan sampah yang ditargetkan rampung pada 2026. (3/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Usai melakukan kunjungan kerja ke Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (3/7/2025), Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Sambutan, Samarinda. 

Hal ini menjadi momen penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menunjukkan progres pengelolaan sampah sekaligus mematangkan rencana pengembangan teknologi ramah lingkungan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud, yang bersama rombongan mendampingi Menteri Lingkungan Hidup menyaksikan langsung perkembangan infrastruktur pengelolaan sampah yang tengah dikerjakan di TPA Sambutan.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Instruksikan PUPR Atasi Banjir di Mugirejo

Walikota Samarinda Andi Harun, dalam kesempatan itu mengungkap bahwa pihaknya tengah mengkaji berbagai opsi terbaik untuk penerapan sistem PLTSA di Samarinda.

Ia mengakui, sejak beberapa waktu terakhir telah muncul minat dari investor luar negeri, termasuk grup dari Malaysia dan Korea Selatan.

“Dengan hadir di TPA hari ini, sebelumnya kan sudah ada rencana minat investasi PLTSA dari Malaysia. Hari ini grup Korea, Mr. Kim, yang membangun PLTSA di IKN, juga sangat tertarik. Mungkin dua atau tiga minggu ke depan beliau akan datang ke Samarinda untuk paparan,” ujar Andi Harun.

Ia menyebut, teknologi PLTSA yang ditawarkan oleh pihak Korea mengusung model hemat bahan bakar dan tanpa polusi, dan dirinya telah mendapatkan penjelasan teknis langsung terkait sistem tersebut.

“Ini sesuatu yang sudah kami putuskan, bahwa Kota Samarinda harus memakai PLTSA dengan teknologi semacam itu,” tegasnya.

Andi Harun juga menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Samarinda tengah menimbang dua skema pembiayaan, yakni kerja sama langsung antara pemerintah kota dengan pihak investor, atau melalui mekanisme yang ditawarkan Kementerian, yang dananya bersumber dari dana transfer daerah dan dipotong langsung oleh Kementerian Keuangan.

“Kami sedang hitung efisiensinya, lebih hemat dan cepat yang mana. Tapi selama ini kami selalu memilih opsi yang paling efisien dan bisa segera dilaksanakan,” jelasnya.

Terkait sebelumnya tentang penilaian kondisi persampahan di Kota Samarinda yang masih menggunakan metode lama yakni open dumping, Walikota menyampaikan bahwa teguran dari Kementerian Lingkungan Hidup sebenarnya ditujukan tidak hanya kepada Samarinda, melainkan kepada seluruh daerah yang masih menggunakan sistem lama.

“Beberapa minggu yang lalu, soal TPA kita ini sejak heboh soal komentar Kepala DLH itu, Pak Menteri sendiri yang langsung membantah. Jadi saya tidak perlu buang energi untuk membantahnya,” katanya.

Menurut Andi Harun, surat dari KLHK juga dikirimkan ke Pemerintah Provinsi, bukan hanya ke kabupaten/kota. Ia menyayangkan sikap pejabat yang berkomentar tanpa memahami konteks secara utuh.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan juga melihat langsung kondisi terbaru TPA Sambutan. Salah satu yang ditunjukkan adalah progres pembangunan instalasi pengolahan air lindi dan pengerjaan zona sanitary landfill.

Ia menyampaikan rasa bangganya karena Menteri Lingkungan Hidup memberikan apresiasi atas langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemkot Samarinda.

“Pak Menteri itu biasanya sangat berat memberi pujian, khususnya untuk TPA. Tapi hari ini beliau memberi apresiasi karena memang kita patuh terhadap tuntunan dan pedoman dari KLHK,” katanya.

Kehadiran Gubernur Kaltim dalam kunjungan tersebut juga disebut sebagai bukti bahwa Pemerintah Provinsi memberi perhatian terhadap isu pengelolaan sampah kota.

Menurut Andi, semua kerja keras yang selama ini telah dilakukan akhirnya bisa ditunjukkan secara nyata di lapangan.

Ia pun optimistis, dengan seluruh langkah yang sedang dijalankan, target besar untuk menjadikan Samarinda sebagai salah satu kota dengan pengelolaan sampah terbaik secara nasional bisa tercapai.

“Target kami di 2026, Samarinda menjadi salah satu kota yang masuk 10 terbaik nasional dalam pengelolaan sampah. Satu per satu kita benahi,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved