Kasus Pembunuhan di Muara Kate

Kasus Pembunuhan di Muara Kate, Anak Korban Kaget Identitas Pelaku, Ungkap Pesan Terakhir Almarhum

Pihak keluarga Russel korban pembunuhan di Muara Kate meminta polisi ungkap seluruh motif dan dalang sebenarnya

|
Dok. Kuasa Hukum Keluarga Korban
KASUS MUARA KATE - Anak korban pembunuhan di Muara Kate, Aslamiah (empat dari kiri), bersama tim kuasa hukum keluarga korban meminta agar pihak kepolisian dapat mengungkap motif dari pelaku pembunuhan. Pihaknya juga meminta agar kepolisian dapat menangkap pelaku lainnya. (Dok. Kuasa Hukum Keluarga Korban) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Penangkapan tersangka pembunuhan Russel, warga Dusun Muara Kate, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Timur membuka babak baru dalam kasus yang telah bergulir sejak November tahun lalu.

Pihak keluarga turut buka suara terkait identitas tersangka yang telah diumumkan Polda Kaltim.

Putri korban, Aslamiah, ikut angkat bicara perihal penangkapan pelaku yang mengejutkan dirinya dan masih menimbulkan pertanyaan di benaknya. 

"Saya merasa kaget, pelaku merupakan teman seperjuangan dari ayah saya, terlebih masih ada hubungan keluarga," ujar Mia saat dikonfirmasi TribunKaltim.co melalui sambungan telepon, Rabu (23/7/2025). 

Insiden berdarah itu terjadi di posko penolakan hauling batu bara, tempat Russel aktif menyuarakan aspirasi dan Mia masih mencoba memahami kebenaran di balik pengungkapan pelaku. 

"Pastinya kaget juga, masa bapak saya ini digorok dengan teman seperjuangannya sendiri, sebenarnya saya masih bingung juga apakah benar itu pelakunya," katanya lirih. 

Di balik kabar penangkapan pelaku, pergulatan batin Mia tidak mudah sebagai seorang anak yang kehilangan ayahnya secara tragis. 

Delapan bulan berlalu sejak kematian sang ayah, kenangan akan sosok Russel yang hangat bagi cucu-cucunya masih membekas kuat. 

"Kalau bapak mau ke Kaltim (Muara Komam), pasti singgah ke rumah dulu di Muara Uya. Saya tawarkan tinggal di rumah saja, tapi bapak tidak mau, katanya tidak ingin ikut anak," ujarnya mengenang. 

Sebelum kejadian, Russel sempat pulang dan menunjukkan gelagat tak biasa.

Ia banyak termenung, meminta mandi bersih, dan menitipkan pesan penuh makna.

"Saat di rumah, bapak ngomong ke saya, baik-baik sama suami. Bapak meninggalnya nanti tidak sakit, tapi dengan kondisi berdarah," ungkap Mia dengan suara bergetar. 

Selama proses penyelidikan berlangsung, harapan keluarga sempat menipis dikarenakan proses penyelidikan dari pihak berwenang berlangsung lama. 

Bahkan, kata Mia, ia sempat putus asa terhadap pengungkapan kasus yang menewaskan ayahnya itu. 

"Sempat putus asa, kayaknya tidak ada bakalan terungkap kasus ini. Tapi Alhamdulillah, sekarang sudah ada titik terangnya," ungkapnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved