Berita Samarinda Terkini
Polsek Sungai Pinang Ungkap Kondisi Anak yang Diborgol Ayah Kandung di Samarinda
Anak yang viral akibat diborgol oleh ayah kandung sendiri di Samarinda dikabarkan tifak mengalami luka berat pada kaki dan tubuhnya
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Anak yang diborgol oleh ayah kandung sendiri bernama Hosea Edward Gideong (41) di Kecamatan Samarinda Utara, Kota samarinda, tidak mengalami luka berat pada kaki dan tubuh korban.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kapolsek Sungai Pinang AKP Aksarudin Adam kepada Tribunkaltim.co pada Rabu, (23/7) sore.
"Tidak ada luka, sehat-sehat aja, cuman memang ada bekas borgol dipergelangan kedua kakinya, karena kemungkinan terlalu kencang borgolnya, " ujarnya.
Ia pun menyampaikan pada tubuh bocah 8 tahun itu ditemukan luka lain, seperti pada tangan.
"Luka-luka lain ada disitu sebelah kiri kemungkinan luka jatuh lah kenakalan anak-anak gitu kan," ujarnya.
Baca juga: Viral Ayah di Samarinda Kaltim Borgol Kaki Anak Kandung, Alasannya Bikin Miris
Terhadap korban, kata dia, telah dilakukan pendamping oleh TKSK dinas sosial dan UPTD PPA Kota Samarinda.
Ditanya soal status Hosea Edward Gideong (41), selaku ayah kandung yang melakukan pemborgolan terhadap anak tersebut, pihak Polsek Sungai Pinang memberikan penjelasan bahwa sedang dalam pemeriksaan dan belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Masih diperiksa dipolsek, kalau terbukti kita tersangkakan, nanti kami informasikan bagimana progresnya, ini masih kami dalami," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bocah berusia 8 tahun itu, sebelumnya mendapatkan pemukulan oleh ayah kandung sendiri, selain itu ia juga dikurung dan borgol di kamar dengan terkunci.
"Jadi sebelumnya ada itu dipukul oleh bapaknya sendiri, baru dikurung lah. Cuman kita sayangkan kenapa diborgol seperti itu lah apalagi bertepatan pada hari ini," ujarnya.
Baca juga: Viral Bocah 8 Tahun di Samarinda Diborgol Ayah Sendiri, Ibu Tiri Beber Motif Suami Borgol Anak
Disinggung soal asal usul Borgol yang dimiliki Hosea Edward Gideong (41), AKP Aksarudin Adam mengatakan karena pelaku seorang security di salah satu universitas di Samarinda.
"Jadi sebelum bapaknya ini security di salah satu perguruan tinggi di Samarinda, nah saat ini sudah beralih profesi. Jadi borgolnya itu disimpan dirumahnya," jelasnya.
Disinggung soal peran ibu tiri korban bernama Jamiatul Fahmi yang menyimpan kunci borgol milik suaminya masih di dalami.
"Nah itu belum kita dalami, karena tadi bukannya pake kunci petugas dari Polsek Sungai Pinang, peran istrinya tidak ada sih, tidak ikut campur terkait masalah ini," ujarnya.
Ia pun menyampaikan ibu kandung dari korban itu telah berpisah dengan ayahnya sejak bocah itu berusia 2 tahun.
"Ibu kandungnya belum tau, masih ditanya juga Posisinya," Pungkasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
| Warga Binaan Bebas Bersyarat di Samarinda Dapat Pengawasan Intensif oleh Balai Pemasyarakatan |
|
|---|
| Warga Binaan Lapas Kelas IIA Dibekali Pelatihan di Sektor UMKM dan Ketahanan Pangan |
|
|---|
| Perkuat Risert dan Inovasi, Unmul Jalin Kerja Sama Internasional dengan Jepang |
|
|---|
| Pelaku Curanmor Balikpapan Ditangkap di Samarinda, Duplikasi Kunci Jadi Modus Rampas Motor Mahasiswa |
|
|---|
| Fakta Rambai Padi, Pohon yang Dipertahankan DLH Samarinda saat Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250723_Kapolsek_Sungai_Pinang_AKP_Aksarudin_Adam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.