Berita Kaltim Terkini
Akses Konten Negatif Intai Anak-anak di Kaltim, Diskominfo Tekankan Pengawasan
Diskominfo Kaltim ingatkan bahaya konten negatif bagi anak, ajak orang tua jadi garda terdepan literasi digital
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Maraknya kasus paparan konten negatif, terutama pornografi dan judi online, menjadi ancaman serius bagi anak-anak di era digital.
Hal ini mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim untuk terus menggaungkan pentingnya literasi digital sejak dini.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, menjelaskan bahwa anak-anak masa kini adalah "generasi digital native".
“Mereka tumbuh bersama teknologi dan sulit dipisahkan dari dunia digital. Namun, kemudahan akses internet justru menjadi pedang bermata dua yang mengancam tumbuh kembang mereka,” terangnya, Minggu (10/8/2025).
Faisal memaparkan fakta-fakta yang cukup mengkhawatirkan.
Hingga tahun 2025, sekitar 229 juta jiwa atau 80,66 persen populasi Indonesia sudah terkoneksi internet.
Baca juga: Perusahaan Tambang di Kaltim Wajib Bangun Jalan Sendiri, Abdulloh: Jangan Rugikan Masyarakat!
Sebagian besar mengakses internet melalui ponsel pintar dan durasinya cukup panjang, bahkan ada anak dan remaja yang menghabiskan lebih dari 10 jam per hari di dunia maya.
Lebih mengejutkan lagi, hampir 10 persen pengguna internet di Indonesia pernah mengakses situs pornografi, dan lebih dari 5 persen mengakses situs judi online.
Menurut Faisal, temuan ini adalah sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan.
"Ini bukan soal siapa yang salah, tapi bagaimana kita sebagai orang dewasa menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak. Internet bukan musuh, tetapi jika tidak didampingi, ia bisa menjadi sumber bahaya,” tegas Faisal.
Dia juga menekankan bahwa peran orang tua sangat vital sebagai garda terdepan.
Orang tua harus menjadi "teman digital" bagi anak-anak, membuka ruang komunikasi tentang risiko di dunia maya, dan memanfaatkan fitur seperti parental control untuk membatasi konten negatif.
Baca juga: Desak Evaluasi Pemindahan Ibu Kota, Politisi Gerindra Bandingkan Biaya antara Jakarta dan IKN Kaltim
Selain itu, ia juga mendorong lembaga pendidikan untuk memasukkan literasi digital ke dalam kurikulum sekolah secara terstruktur.
Pendidik harus mampu mengajarkan anak cara mengenali dan melaporkan konten berbahaya.
"Anak-anak adalah masa depan Kalimantan Timur dan masa depan bangsa. Melindungi mereka dari paparan konten digital berbahaya adalah bentuk investasi jangka panjang. Ini bukan tugas satu pihak saja, tapi tanggung jawab kolektif kita semua,” pungkasnya. (*)
| Dewan Pengurus Kadin Kaltim Siap Gelar Muprov dengan Agenda Pemilihan Ketua Periode 2025-2030 |
|
|---|
| Daftar 4 Kabupaten/Kota dengan Angka Stunting Tinggi di Kaltim, termasuk Balikpapan dan PPU |
|
|---|
| Transaksi QRIS di Kaltim Tembus Rp2,18 Triliun per September, Kukar Pimpin Pertumbuhan 476 Persen |
|
|---|
| DPRD Kaltim Siap Kawal Alokasi Anggaran dan Implementasi Program Gratispol Pendidikan |
|
|---|
| Pemprov Kaltim Catat Lonjakan 208 Kerja Sama dengan Badan Usaha untuk Tingkatkan Pelayanan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250810_Muhammad_Faisal_kepala_Diskominfo_Kaltim.jpg)