Berita Balikpapan Terkini

Disdag Balikpapan Pastikan Stok BBM dan Bahan Pokok Aman di Tengah Keterbatasan Fiskal 2026

Balikpapan hadapi keterbatasan anggaran 2026, tapi stok BBM dan kebutuhan pokok dipastikan aman. Disdag: Prioritas stabilisasi harga

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amelia Mutia Rachmah
TribunKaltim.co/Siti Zubaidah
PASAR KLANDASAN - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar saat ditemui di ruang VVIP Kantor Wali Kota Balikpapan, Jumat (31/10/2025). Disdag Balikpapan memastikan ketersediaan BBM dan kebutuhan pokok tetap aman, meskipun Pemkot menghadapi keterbatasan fiskal. (TribunKaltim.co/Siti Zubaidah) 
Ringkasan Berita:
  • Disdag Balikpapan memastikan ketersediaan BBM dan kebutuhan pokok tetap aman, meskipun Pemkot menghadapi keterbatasan fiskal di tahun anggaran 2026.
  • Kepala Disdag Haemusri menyatakan stok BBM dari Pertamina di Balikpapan dan Kaltim terpantau cukup dan stabil.
  • Disdag bersama TPID terus memantau harga di pasar untuk mengendalikan inflasi.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok masyarakat tetap aman, meski Pemerintah Kota menghadapi keterbatasan fiskal pada tahun anggaran 2026.

Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri, menegaskan pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk distributor dan pelaku usaha, untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pangan dan energi di lapangan.

“Fokus kami memastikan distribusi berjalan baik dan tepat sasaran, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Menurut Haemusri, kondisi pasokan BBM di Balikpapan dan wilayah sekitarnya masih terpantau aman.

“Informasi terakhir dari Pertamina menunjukkan stok BBM di Balikpapan dan Kalimantan Timur secara umum cukup dan stabil. Tidak ada kendala signifikan dalam penyaluran,” tegasnya.

Baca juga: Walikota Balikpapan Rahmad Masud Pastikan Dana Endapan di Bank Bukan Uang yang Menggangur

Disdag bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga terus melakukan pemantauan harga dan pasokan di pasar tradisional maupun modern.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga jelang akhir tahun dan menjaga daya beli masyarakat.

“Koordinasi terus kami perkuat, baik dengan pemerintah provinsi maupun instansi terkait lainnya, agar stabilitas harga tetap terjaga,” katanya.

Haemusri menambahkan, meskipun ruang fiskal daerah terbatas, pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga keseimbangan antara pengendalian inflasi dan perlindungan masyarakat rentan.

“Yang utama adalah memastikan masyarakat tetap tenang, kebutuhan pokok tersedia, dan harga tidak bergejolak,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved