Berita Nasional Terkini

20 Orang Hilang Saat Demo di Indonesia Disoroti Media Asing, Pernyataan Prabowo Soal Makar Dikritik

20 orang hilang saat demo di Indonesia disoroti media asing, pernyataan Prabowo soal makar dikritik Amnesty International.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
DEMO DI MAKO BRIMOB - Warga melakukan aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Polri menyatakan telah menangkap sebanyak 3.195 orang terkait demonstrasi berujung ricuh yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada beberapa waktu belakangan ini. 20 orang hilang saat demo di Indonesia disoroti media asing, pernyataan Prabowo soal makar dikritik Amnesty International.(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO - Gelombang demonstrasi besar-besaran melanda berbagai kota di Indonesia sejak Senin, 25 Agustus 2025. 

Aksi ini dipicu oleh kebijakan kontroversial terkait kenaikan tunjangan rumah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Protes yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi kericuhan setelah bentrokan antara massa dan aparat keamanan, menewaskan sedikitnya enam orang.

Baca juga: Telat, Kata Menteri Natalius Pigai soal PBB Minta Usut Dugaan Pelanggaran HAM saat Demo

Awalnya, demonstrasi digelar sebagai bentuk penolakan terhadap fasilitas dan gaji tinggi yang diterima anggota DPR. 

Namun, seiring berjalannya waktu, tuntutan massa berkembang menjadi kritik yang lebih luas terhadap kebijakan pemerintah dan tindakan represif aparat keamanan.

Menurut laporan dari berbagai sumber, Kepolisian telah menahan lebih dari 1.200 orang di Jakarta sejak awal demonstrasi. 

Penangkapan ini memicu kekhawatiran akan pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan wewenang.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkapkan bahwa hingga 1 September 2025, terdapat 23 laporan orang hilang yang terkait dengan demonstrasi. 

Dari jumlah tersebut, 20 orang belum ditemukan.

“Mereka dilaporkan hilang di Bandung, Depok, serta wilayah administratif Jakarta Pusat, Timur, dan Utara. Satu insiden terjadi di lokasi yang tidak diketahui,” tulis KontraS dalam keterangan resmi yang dikutip dari Straits Times.

KontraS menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan demonstrasi, serta mendesak pihak berwenang untuk segera mengusut keberadaan para korban yang hilang.

Gelombang protes ini menunjukkan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap elite politik dan aparat penegak hukum. 

Baca juga: Andika Lutfi, Pelajar yang Meninggal saat Demo di DPR, Keluarga Ikhlas dan Tak Ambil Langkah Hukum

Tuntutan masyarakat tidak hanya soal transparansi anggaran DPR, tetapi juga menyangkut perlindungan hak sipil dan penegakan hukum yang adil.

Hindustan Times mencatat, sedikitnya sembilan orang tewas sejak aksi dimulai, termasuk kasus driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menindak tegas aparat keamanan yang terbukti bersalah dalam insiden tewasnya Affan Kurniawan di kawasan Pejompongan, Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved