Berita Nasional Terkini

Soeharto Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Respons Parpol Terbelah, PDIP Getol Menolak

Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan 10 tokoh sebagai Pahlawan Nasional, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

KOMPAS/JB SURATNO
PAHLAWAN NASIONAL - Potret arsip Presiden Soeharto saat berkuasa. Soeharto resmi dianugerahi sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. (KOMPAS/JB SURATNO) 

"Mudah mudahan, kita doain," kata Bahlil usai acara peresmian lapangan padel di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Bahlil menyampaikan, Soeharto mempunyai jasa setelah 32 tahun memimpin bangsa.

Baca juga: Bareskrim Polri Ungkap Penjualan Batu Bara Ilegal di Tahura Bukit Soeharto, 214 Kontainer Disita

Terlebih lagi, dia bilang, Soeharto merupakan salah satu pendiri dari partai yang berlambang pohon beringin itu.

Dia mengatakan, tujuan berdirinya Partai Golkar adalah untuk melawan ideologi lain, yakni komunisme.

Selain itu, Bahlil menyebut, pemerintahan Soeharto juga berhasil mencapai swasembada pangan dan energi, menurunkan inflasi, hingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

"Dan di ujung masa kekuasaan, tahun 97-98 Indonesia terkenal macan Asia. Inilah referensi yang dijadikan rujukan partai Golkar," katanya.

NasDem sepakat

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan sepakat atas usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Ke-2 Soeharto, terlepas dari kontroversinya.

Dia mengatakan, Partai NasDem melihat sisi positif terhadap pemberian gelar pahlawan tersebut.

Meski ada kekurangan, dia menilai Soeharto telah memberikan peran dan dan arti terhadap pembangunan negara.

"Sukar juga kita menghilangkan obyektivitas bahwa sosok Presiden Soeharto telah memberikan posisi, peran, dan arti, keberadaan beliau sebagai Presiden yang membawa progres pembangunan nasional kita cukup berarti, seperti apa yang kita nikmati hari ini," ungkap Surya Paloh usai acara FunWalk HUT Ke-14 NasDem.

Ia berucap, selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto pasti tak lepas dari kekurangan, kesalahan, dan kesilapan.

Baca juga: ‎Otorita IKN Komitmen Tindak Tambang Ilegal di Tahura Bukit Soeharto

Namun jika ingin membawa gerakan perubahan, menurut Surya Paloh, faktor obyektif atas peran Soeharto juga harus dihargai bersama.

"Saya pikir memang kalau sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk konsekuensi pro dan kontra, polemik yang terjadi, bagi NasDem melihat sisi positifnya saja," ungkap dia.

Gerindra sambut baik

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved