Breaking News

IPOC 2025

Opening Ceremony IPOC 2025 di Bali, GAPKI: Konferensi Jadi Momentum Kolaborasi

Opening Ceremony Indonesian Palm Oil Conference digelar, Kamis (13/11/2025) di Bali International Convention Center, The Westin Resort Nusa Dua.

|
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
KONFERENSI MINYAK SAWIT - Pidato sambutan Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dalam Opening Ceremony IPOC 2025, Kamis (13/11/2025) di Bali International Convention Center, The Westin Resort Nusa Dua. Konferensi Minyak Sawit Indonesia ini jadi ajang tahunan yang dihelat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI) 
Ringkasan Berita:
  • Opening Ceremony Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2025 digelar di Bali, menjadi momentum strategis bagi GAPKI untuk menegaskan arah industri sawit nasional.
  • Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menyebut IPOC bukan sekadar konferensi, tetapi forum kolaborasi menghadapi tantangan global.
  • Ajang ini dihadiri pejabat tinggi dan 1.500 peserta global, membahas roadmap sawit menuju Indonesia Emas 2045, kebijakan B50, dan inovasi industri.

TRIBUNKALTIM.CO, BALI - Opening Ceremony Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) digelar, Kamis (13/11/2025) di Bali International Convention Center, The Westin Resort Nusa Dua.

Konferensi Minyak Sawit Indonesia ini jadi ajang tahunan yang dihelat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI.

Ketua Umum GAPKI Eddy Martono dalam pidatonya menyebut IPOC 2025 bukan sekadar konferensi industri, melainkan forum strategis yang menentukan arah kebijakan dan masa depan sawit Indonesia di tengah tekanan global menuju ekonomi hijau.

Kolaborasi di Tengah Ketidakpastian Global

Ketua Umum GAPKI Eddy Martono menegaskan bahwa IPOC 2025 menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi lintas sektor di tengah ketidakpastian global. 

Baca juga: Komitmen Bersama GAPKI dan Pemerintah, Target Nol Kebakaran Hutan dan Lahan pada 2025 

Menurutnya, industri sawit nasional harus bergerak adaptif terhadap kebijakan energi dan perdagangan dunia, sembari memperkuat komitmen pada praktik berkelanjutan.

“IPOC 2025 bukan hanya forum diskusi, tetapi ruang konsolidasi dan strategi menghadapi kompleksitas industri sawit global,” ujarnya.

Keterlibatan pemerintah juga menjadi sorotan penting dalam kemajuan industri sawit tanah air.

Sebagai informasi, sejumlah pejabat tinggi dijadwalkan hadir, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy, Wamenlu Arif Havas Oegroseno, dan Wamentan Sudaryono.

Baca juga: Baru 80 Perusahaan Sawit di Kaltim Gabung GAPKI, Menteri Lingkungan Hidup Langsung Bereaksi

Mereka akan membahas peta jalan industri sawit menuju Indonesia Emas 2045, termasuk arah kebijakan tarif AS, penerapan EU Deforestation Regulation (EUDR), dan rencana peningkatan biodiesel B50 sebagai bagian dari komitmen transisi energi hijau.

Lebih dari Konferensi: Arena Investasi dan Inovasi

Selain forum utama, IPOC 2025 juga menghadirkan pameran industri sawit yang menampilkan inovasi, teknologi, dan produk dari hulu hingga hilir.

Ketua Panitia Mona Surya menyebut, lebih dari 1.500 peserta dari kalangan pelaku usaha, investor, analis, hingga pembuat kebijakan global telah mendaftar.

Dengan tema “Navigating Complexity, Driving Growth: Governance, Biofuel Policy, and Global Trade,” IPOC 2025 akan membahas strategi menghadapi dinamika perdagangan dunia, kebijakan biofuel, serta tata kelola berkelanjutan yang kini menjadi tuntutan utama pasar global. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved