Berita Nasional Terkini

Prabowo Janji Pakai Uang Rampasan Koruptor untuk Pendidikan, Kampung Nelayan hingga Utang Whoosh

Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa uang negara hasil rampasan dari tindak pidana korupsi tidak akan dibiarkan mengendap.

Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
PENYERAHAN UANG SITAAN - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyerahkan uang sitaan hasil korupsi ekspor CPO senilai Rp13,2 triliun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Gedung Kejagung, Senin (20/10/2025). Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa uang negara hasil rampasan dari tindak pidana korupsi tidak akan dibiarkan mengendap. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan) 

"Mungkin yang Rp 13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung hari ini diserahkan ke Menteri Keuangan. Mungkin Menteri Keuangan, mungkin, sebagian kita taruh di LPDP untuk masa depan,” kata Prabowo, Senin sore.

Baca juga: Cara Ikut Lelang KPK 17 September dan Daftar Barang Sitaan Koruptor

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, anggaran LPDP akan ditambah dari uang sisa efisiensi hingga hasil rampasan kasus-kasus korupsi.

Sebab, Prabowo harap Indonesia bisa mengejar negara-negara lain dalam bidang pendidikan.

Oleh karenanya, ia ingin ada beasiswa bagi pelajar Indonesia.

"Uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP," ucap dia.

3. Bayar utang Whoosh

Uang pengembalian dari para koruptor juga akan dipakai untuk membayar utang Whoosh.

Prabowo memastikan pemerintah punya uang untuk membayar utang Whoosh.

Hal itu disampaikan Prabowo saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo menyinggung bahwa semua uang yang dipakai negara untuk kepentingan rakyat berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat.

Dikatakan Prabowo, pemerintah selama ini memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.

"Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran," kata Prabowo.

4. Digitalisasi Pendidikan

Terbaru, Presiden Prabowo kembali menegaskan janji akan mengejar uang hasil korupsi para koruptor untuk mensejahterakan rakyat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved