Demo di Kalimantan Timur

Akademisi Unmul Samarinda Castro Ikut Berorasi di Depan Gedung DPRD Kaltim

Puluhan mahasiswa pun saling bergantian berorasi menuntut agar para pemimpin DPRD Kaltim segera menemui mereka

Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
DEMO DI SAMARINDA- Castro, Akademisi Unmul Samarinda saat orasi diatas mobil Komando di depan gerbang utama kantor DPRD Kaltim. (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Momen tak terduga saat akademisi Unmul Samarinda Castro berorasi di depan ribu masa dan minta Danrem 0901 tak ikut orasi depan massa aksi.

Orasi dari berbagi mahasiswa di depan gerbang utama hingga kini berjalan normal.

Puluhan mahasiswa pun saling bergantian berorasi menuntut agar para pemimpin DPRD Kaltim segera menemui mereka serta meminta aparat keamanan agar membuka pintu gerbang DPRD Kaltim.

Baca juga: Pantau Live Streaming Demo 1 September di DPRD Kaltim, Diskominfo Samarinda: Tayang Sampai Selesai

Di Atas mobil terlihat akademis Unmul Castro hadir untuk berorasi dan disaat bersamaan para pemimpin dewan yaitu Ketua DPRD Kaltim Hasan Mas'ud yang didampingi oleh Danrem 0901 juga naik diatas mobil Komando. 

Saat itu juga bersama dengan akademis Unmul ada diatas Mobil Komando. Ia pun diberi kesempatan oleh Jenlap aksi untuk diberi kesempatan berorasi.

Dalam orasinya, ia mengatakan bahwa para Anggota Dewan yang duduk digedung dewan tidaklah adil, mereka dipilih dan digaji oleh rakyat, namun mereka menikmati hasil pajak rakyat untuk kepentingan sendiri.

"Mereka yang duduk disana kawan-kawan dipilih oleh rakyat artinya mereka budak rakyat, termasuk bapak-bapak disamping saya (tentara) mereka juga budak kita," ungkapnya..

Saat itu pun, dirinya yang masih berorasi dibisikin dari Kepala Danrem 0901 yang berada dibelakangnya untuk diberi panggung.

Sontak ia pun langsung merespons dengan mengatakan bahwa hal itu bukan saatnya tentara untuk berorasi.

Ribuan masa pun respons hal yang sama dengan meneriakan (Danrem 0901) untuk segera turun dari atas mobil.

Mendengar hal itupun Danrem 0901 agak mundur walaupun masih ada diatas mobil Komando. 

"Kita tidak benci tentara, bertindaklah secara profesional, kalau urusan pertahanan, maka tentara tidak pantas dalam urusan sipil, bertindaklah sebagai tentara," tegasnya. 

Hingga kini masa aksi masih terus melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan mereka dari atas Mobil Komando. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved