Demo di Kalimantan Timur

Polresta Samarinda Ungkap Keterlibatan Sopir Travel dalam Kasus Bom Molotov

Polresta Samarinda berhasil mengungkap keterlibatan seorang sopir travel dalam kasus bom molotov yang sempat menghebohkan Kota Tepian.

TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG
SOPIR TRAVEL TERLIBAT - Polresta Samarinda berhasil mengungkap keterlibatan seorang sopir travel dalam kasus bom molotov yang sempat menghebohkan Kota Tepian. Dari total tujuh pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya diduga sebagai aktor intelektual, sementara empat lainnya merupakan mahasiswa Prodi Sejarah FKIP Universitas Mulawarman. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Polresta Samarinda berhasil mengungkap keterlibatan seorang sopir travel dalam kasus bom molotov yang sempat menghebohkan Kota Tepian.

Dari total tujuh pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya diduga sebagai aktor intelektual, sementara empat lainnya merupakan mahasiswa Prodi Sejarah FKIP Universitas Mulawarman.

Polisi masih memburu dua pelaku lain yang berada di Kalimantan Timur.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menjelaskan, pelaku ketujuh berinisial SE alias Erik (39) berprofesi sebagai sopir travel dengan rute Samarinda–Sangatta.

Baca juga: Tersangka Baru Kasus Bom Molotov Unmul, Eks Mahasiswa Ditangkap Polisi

Ia ditangkap Unit Obs Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda bersama Subdit Jatanras Polda Kaltim dan Polres Mahakam Ulu pada Kamis (11/9/2025) pukul 14.30 WITA.

“Pekerjaan pelaku adalah seorang sopir travel,” ungkap Hendri dalam konferensi pers, Senin (15/9/2025).

Erik ditangkap di rumah bapak asuhnya di Desa Mahak, Long Bagun, Mahakam Ulu.

Dari hasil penyidikan, ia diketahui ikut merancang bom molotov, memberikan modal sebesar Rp480 ribu, serta membawa bahan-bahan ke lokasi perakitan menggunakan mobil milik kekasihnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 1 Aktor Intelektual Kasus Bom Molotov di Samarinda, Pelaku Kabur ke Mahulu Kaltim

“Mobil itu ternyata milik pacarnya (SE alias Erik) yang juga kita amankan sebagai barang bukti,” jelas Hendri.

Setelah beberapa rekannya ditangkap pada 31 Agustus lalu, Erik masih sempat berdiam di Samarinda.

Namun pada 3 September ia berpindah ke Balikpapan untuk berpamitan sekaligus mengembalikan mobil pacarnya, sebelum akhirnya melarikan diri ke Mahakam Ulu.

“Pelaku melihat berita yang masif terkait pengejaran mereka sehingga ia kabur,” tambah Hendri.

Baca juga: Satu Lagi Aktor Intelektual Bom Molotov Samarinda Ditangkap Polisi

Kapolresta Samarinda juga mengungkapkan indikasi bahwa para pelaku terkait dengan jaringan kelompok anarkis di luar Kalimantan Timur.

“Mereka sama-sama terindikasi salah satu kelompok yang melakukan anarkis, apakah mereka saling kenal atau tidak itu masih didalami,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved