Berita Balikpapan Terkini
Pemkab Berau Awasi Ketat Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Keracunan
Pemerintah Kabupaten Berau mengambil langkah tegas dalam memperketat pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB - Guna mencegah terjadinya insiden murid keracunan makanan, Pemkab Berau, Kalimantan Timur bakal mengawasi secara ketat pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah Kabupaten Berau mengambil langkah tegas dalam memperketat pengawasan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran atas potensi kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di sejumlah daerah lain.
Upaya ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi di wilayah Bumi Batiwakkal.
Salah satu kebijakan utama yang kini diterapkan adalah mewajibkan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang mengelola program MBG untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Baca juga: 5 Daerah dengan Jumlah Tenaga Ahli Gizi Terbanyak di Kalimantan Timur, Menyikapi Kasus Keracunan MBG
Selain itu, tenaga penjamah makanan juga diwajibkan mengikuti pelatihan resmi yang berkaitan dengan kebersihan dan keamanan pangan.
Penguatan kebijakan ini menjadi topik utama dalam rapat koordinasi lintas instansi yang digelar di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau
Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie menegaskan bahwa keamanan pangan bagi siswa menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
Oleh karena itu, pengawasan akan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten hingga puskesmas di setiap wilayah kerja.
“Selain sertifikasi, kami juga akan menjalankan standar baku dalam pengolahan makanan. Maka, setiap dapur SPPG yang terlibat dalam program MBG ini nantinya harus sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (1/9/2025).
Ia menambahkan bahwa pengawasan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada kebersihan peralatan masak, namun juga mencakup penyimpanan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Dengan penerapan standar yang ketat di seluruh rantai penyediaan makanan, Lamlay berharap potensi keracunan makanan dapat ditekan sejak dari dapur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan mengungkapkan bahwa Pemkab Berau saat ini tengah menyiapkan gugus tugas khusus yang bertugas memperkuat pengawasan serta merespons cepat jika terjadi insiden keracunan makanan.
“Jadi ke depannya itu, akan ada gugus tugas khusus yang disiapkan untuk merespons cepat bila terjadi kasus keracunan. Maka tidak hanya pengawasan di hulu, tetapi juga antisipasi langsung di lapangan,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa selama ini pengawasan pangan sudah dilakukan secara berkala, mencakup pemeriksaan bahan baku yang digunakan hingga menu yang disajikan di sekolah.
| Penjualan Emas di Balikpapan Naik 300 Persen, Layanan Cicil Jadi Favorit |
|
|---|
| 2 Anak Terbawa Arus di Sungai Benanga Samarinda, 1 Ditemukan Meninggal dan 1 Korban Masih Hilang |
|
|---|
| Seorang Murid SD Tewas Akibat Motor Tergelincir di Jalan Menurun Sangga Buana Balikpapan Utara |
|
|---|
| Pemkot Balikpapan Siapkan Penataan Gudang Sesuai RDTR untuk Pastikan tak Ganggu Aktivitas Warga |
|
|---|
| BPJS Kesehatan Pastikan Pemotongan TKD Tak Pengaruhi Layanan JKN di Balikpapan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.