Breaking News

Berita Balikpapan Terkini

Menaker Yassierli Jadi Pembicara Seminar di Uniba, Tantang Mahasiswa Hadapi Perubahan Global

Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli jadi pembicara dalam seminar nasional di Universitas Balikpapan (Uniba)

|
Penulis: Zainul | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
SEMINAR NASIONAL - Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli saat foto bersama mahasiswa dan akademisi usai mengisi materi seminar K3 di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Balikpapan, Kamis (30/10/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL) 

Ringkasan Berita:
  • Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menantang mahasiswa Uniba untuk siap menghadapi dunia kerja VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).. 
  • Menaker menyoroti bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal di ASEAN, di mana hanya 19 persen pekerja memiliki keterampilan digital.
  • Rektor Uniba, Dr. Isradi Zainal menegaskan kesiapan Uniba menjadi kampus pelopor penyedia SDM berorientasi hijau dengan memulai pengajaran green economy, green entrepreneur, dan green management. 

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ribuan mahasiswa Universitas Balikpapan (Uniba) mendapat inspirasi baru oleh kehadiran Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker ) Prof. Yassierli dalam seminar nasional dan kuliah tamu bertajuk “Peningkatan Mutu K3 dan Kesiapan Tenaga Kerja Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan” di Ballroom Putri Aji Karang Melenu, Kamis (30/10).

Didampingi Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Yassierli menantang generasi muda, khususnya mahasiswa Universitas Balikpapan untuk siap menghadapi perubahan global yang cepat dan penuh ketidakpastian.

Ia memperkenalkan konsep VUCA Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity sebagai potret dunia kerja masa depan yang dinamis dan sulit diprediksi.

Baca juga: Warga Gunung Bugis Balikpapan Berjuang Hapus Stigma Kampung Narkoba, Kami Juga Ingin Hidup Tenang

“Kunci keberhasilan bukan hanya kemampuan teknis, tetapi kemampuan untuk beradaptasi. Mahasiswa harus agile menghadapi perubahan,” tegas Yassierli di hadapan ribuan mahasiswa yang memadati ruangan.

Menurutnya, tantangan dunia kerja ke depan bukan sekadar menghadapi persaingan, tetapi juga transformasi besar di bidang teknologi dan lingkungan.

Ia mengingatkan, 85 persen jenis pekerjaan yang akan ada pada tahun 2030 belum muncul saat ini.

“Artinya, kita sedang menyiapkan tenaga kerja untuk pekerjaan yang bahkan belum ada. Maka, yang paling penting adalah future mindset cara berpikir yang adaptif dan antisipatif,” imbuhnya.

Yassierli juga menyoroti kualitas tenaga kerja Indonesia yang masih tertinggal dibanding negara-negara lain di kawasan ASEAN. Berdasarkan data, hanya sekitar 19 persen pekerja di Indonesia yang memiliki keterampilan digital, jauh di bawah rata-rata negara lain yang sudah mencapai 58–64 persen.

Bahkan, tenaga kerja dengan kemampuan digital tingkat lanjut baru 6 persen. Kondisi ini, kata dia, menjadi alarm bagi perguruan tinggi untuk memperkuat kurikulum berbasis teknologi dan keberlanjutan.

“Kita butuh digital talent dan green workforce yang tangguh agar Indonesia tidak tertinggal di era transisi energi dan ekonomi hijau,” ujarnya.

Selain menyoroti pentingnya kesiapan digital, Yassierli menekankan bahwa manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus menjadi bagian dari budaya industri masa depan.

“K3 bukan sekadar sistem atau sertifikat, tapi mindset yang melindungi manusia dan meningkatkan produktivitas,” jelasnya.

Uniba Jadi Kampus Pelopor

Sementara itu, Rektor Universitas Balikpapan Dr. Isradi Zainal menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi kampus pelopor dalam penyediaan sumber daya manusia berorientasi hijau.

“Kami sudah mulai dengan metode pengajaran green economy, green entrepreneur, dan green management. Mahasiswa kami sudah mengenal konsep green jobs,” terang Isradi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved