Berita Samarinda Terkini

Menaker Yassierli Soroti Rendahnya Antusiasme Perusahaan Besar di Kaltim untuk Ikut Magang Nasional

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyoroti rendahnya antusiasme perusahaan di Kaltim untuk mendaftarkan diri sebagai tempat Program Magang Nasional.

TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis
MAGANG NASIONAL - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli saat berkunjung ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kota Samarinda dalam rangka pembukaan program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dan Project-Based Learning (PBL), Kamis (30/10/2025). Ia menyoroti rendahnya antusiasme perusahaan di Kaltim untuk mendaftarkan diri sebagai tempat Program Magang Nasional. (TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis) 

Ringkasan Berita:
  1. Program Magang Nasional bergaji UMK disambut antusias, tetapi banyak perusahaan besar di Kaltim justru minim partisipasi.
  2. Pendaftar tembus 250 ribu, namun hanya 8-10 persen lulusan yang berkesempatan ikut magang nasional.
  3. Menaker Yassierli minta sosialisasi digencarkan dengan bantuan Dinas Ketenagakerjaan setempat.

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyoroti rendahnya antusiasme perusahaan besar di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mendaftarkan diri sebagai tempat Program Magang Nasional dalam kunjungan kerjanya ke Kota Samarinda, Kamis (30/10/2025). 

Ia mengungkapkan, terdapat kesulitan saat melakukan monitoring program magang tahap pertama yang tengah berjalan. Pasalnya, banyak perusahaan yang diketahui belum mengikuti program pemerintah tersebut.

"Kita lihat banyak perusahaan-perusahaan besar belum ikut dan ini sayang," ungkapnya. 

Program Magang Nasional sendiri menargetkan lulusan sarjana dan diploma (maksimal satu tahun sejak lulus) dengan kuota mencapai 100.000 orang per tahun. 

Para peserta magang akan mendapatkan gaji berbasis Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) selama enam bulan yang dibayar oleh pemerintah. 

Baca juga: Anak Muda Kaltim Berpeluang Magang Nasional, Disnakertrans Gandeng APINDO dan KADIN

Jumlah pendaftar pada tahap pertama, lanjut Yassierli, mencapai hampir 250.000 orang, melebihi 200.000 kuota yang tersedia. Hal ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap program magang tersebut.

Namun, dari total 1,1 juta lulusan sarjana dan diploma per tahun, hanya sekitar 8-10 persen yang berkesempatan mengikuti Program Magang Nasional.

Menurutnya, program yang masih terbilang baru ini menjadi penyebab rendahnya partisipasi perusahaan, sehingga membutuhkan sosialisasi lebih masif.

Padahal, respons dari perusahaan yang sudah mengetahui tentang magang nasional cukup positif dan antusias.

Yassierli menekankan pentingnya penyebarluasan informasi agar perusahaan-perusaan di Kaltim tidak ketinggalan kesempatan bergabung dalam program strategis ini. 

Karena itu, dirinya berharap agar Dinas Ketenagakerjaan setempat dapat memberikan dukungan dengan menggalakkan sosialisasi. 

"Jadi, jangan sampai perusahaan di sini tidak tahu, kemudian sudah penuh saja kuotanya. Jadi ini harus dimanfaatkan."

Dalam kesempatan ini, dirinya mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan pembukaan magang nasional tahap kedua dengan sisa kuota 80.000 peserta.

Baca juga: Pendaftaran Magang Nasional Kemnaker Bergaji UMP Besok Ditutup, Kuota Ditambah jadi 100 Ribu Peserta

"Masih ada 80 ribu. Makanya tadi kita minta tolong kepada Kepala Dinas untuk disebarluaskan dan ini kesempatan yang jangan disia-siakan," tegas Menaker.

Senada dengan Menaker, Kepala Disnakertrans Kaltim Rozani Erawadi juga sependapat dengan penyebab rendahnya minat perusahaan yang berpartisipasi dalam Program Magang Nasional

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved