Wabup Optimistis Turunnya APBD Kutim tak Pengaruhi 50 Program Unggulan

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur telah menyusun rancangan anggaran untuk tahun 2026 mendatang, dengan fokus pada peningkatan infrastruktur dan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam rapat dengan DPRD, pemerintah kabupaten menyampaikan bahwa rancangan anggaran tersebut masih dapat bertambah, tetapi tidak banyak.

"Target-target capaian merupakan program. Program itu bisa gendut, bisa kurus, tinggal yang penting semua misinya tercapai," ujar Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, Jumat (31/10/2025).

Katanya, beberapa program yang telah memiliki angka-angka target dapat tercapai dalam 5 tahun selama pemerintahan Ardiansyah - Mahyunadi, seperti rumah layak huni. 

Baca juga: Pemkab Kutim Saat ini Fokus Bangun Fasilitas Publik di Dusun Sidrap Kecamatan Teluk Pandan

Namun, program-program lain yang belum memiliki angka-angka target masih dapat disesuaikan.

"Kalau rumah layak huni yang sudah ada angka-angkanya ya, misalnya kita ingin rumah layak huni 1.000, pasti kita pastikan bisa tercapai dalam 5 tahun," imbuhnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk memprioritaskan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan RT sebesar Rp 250 juta dan seragam gratis. 

Namun, keputusan akhir akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah Kutai Timur.

Oleh sebab itu, Pemkab Kutim akan lebih efisien dalam menggunakan anggaran, dengan fokus pada program-program yang dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Efisien itu kan bukan pemangkasan ya. Efisien itu ya mengefektifkan, lebih efisien lagi anggaran," tuturnya.

Dengan demikian, pemerintah kabupaten optimis bahwa anggaran tahun depan dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Kajati Kaltim Minta Kejari Bantu Pemkab Kutim Tingkatkan PAD

Pun termasuk 50 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati, juga akan direalisasikan secara bertahap. Sebagian infrastruktur akan dijalankan melalui proyek multi years (MYC).

"Ada proyek yang tidak bisa dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, sehingga memerlukan skema tahun jamak," pungkasnya. (*)