Empat Hari Dicari, Pria di Loa Kulu Kukar Ditemukan Tewas di Sungai Mahakam

Ringkasan Berita:

• Pria berinisial I (67) warga Loa Kulu ditemukan tewas setelah empat hari hilang di Sungai Mahakam.
• Jasad korban ditemukan tim gabungan sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
• Disdamkar dan BPBD Kukar imbau warga waspada beraktivitas di sungai berarus deras.

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Setelah empat hari pencarian, pria berinisial I (67), warga Desa Sepakat RT 03, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), akhirnya ditemukan.

Diketahui, korban dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Jasad korban ditemukan tim gabungan sekitar dua kilometer dari lokasi awal kejadian, tepatnya di perairan Desa Sepakat.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kukar, Fida Hurasani, membenarkan penemuan tersebut.

Baca juga: 2 Warga Embalut Kukar yang Tenggelam di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal Dunia

“Korban ditemukan setelah empat hari pencarian. Tim bekerja tanpa henti dengan dukungan berbagai pihak agar proses pencarian berjalan efektif,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Fida menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai yang memiliki arus cukup deras.

Sebelumnya, Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Abdal, menjelaskan bahwa korban dilaporkan tenggelam pada Rabu (5/11/2025).

Berdasarkan keterangan saksi, korban saat itu menaiki tongkang dari arah belakang.

Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Mahakam Loa Janan Kukar Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

Namun, perahu yang semula diikatnya tiba-tiba terlepas dan hanyut terbawa arus Sungai Mahakam.

“Korban berusaha mengejar dengan melompat ke sungai, tetapi tidak muncul kembali. Diduga kuat terseret arus dan tersedot ke bawah ponton,” jelas Abdal.

Upaya pencarian dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kukar, Disdamkar, PMI, dan relawan.

Selain menggunakan perahu karet, tim juga mengoperasikan drone untuk memantau area sungai yang sulit dijangkau.

“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat serta relawan yang sudah membantu sejak hari pertama,” tutup Fida Hurasani. (*)