Berita Samarinda Terkini

Walikota Samarinda Tegaskan Probebaya Sukses Terapkan Swakelola Murni hingga Ratusan Miliar

Probebaya sebagi bentuk kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sepenuhnya secara swakelola masyarakat di Samarinda

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
PENGHARGAAN - Kegiatan pemberian Probebaya Awards 2025 di Plenary Gor Sempaja Samarinda, Sabtu (15/11/2025). Walikota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya), sebagi bentuk kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sepenuhnya secara swakelola masyarakat. (TRIBUNKALTIM.CO/Nevrianto) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Walikota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya), sebagi bentuk kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sepenuhnya secara swakelola masyarakat. 

Pernyataan itu Ia sampaikan usai kegiatan pemberian Probebaya Awards 2025 di Plenary GOR Sempaja Samarinda, Sabtu (15/11/2025).

Andi Harun menjelaskan dalam pengelolaan swakelola tersebut bisa berjalan masyarakat mengambil peran sentral dalam setiap tahapan pembangunan.

"Yang perlu kita ketahui, ini sangat berbeda dengan proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah. Kegiatan Probebaya ini tidak dilaksanakan oleh pemerintah, dilaksanakan oleh masyarakat," ungkapnya. 

Baca juga: Walikota Andi Harun Suarakan Tiga Hal saat Kunker Komisi IX DPR RI ke Samarinda

Dalam proses swakelola pada program Probebaya itu sendiri, dimulai dari perencanaan di tingkat rembuk warga RT, dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas), diawasi oleh masyarakat, serta didampingi oleh pendamping independen yang direkrut melalui seleksi terbuka ketat.

Tak hanya itu masyarakat juga dilatih untuk membuat pertanggungjawaban administrasi.

Sementara, Pemerintah kota melalui kelurahan dan perangkat daerah terkait (PU, Perkim, Dinsos) hanya berfungsi sebagai pembimbing teknis dan fasilitator administrasi, bukan sebagai pelaksana proyek.

Hal itu juga sebagai menepis adanya anggapan soal mark up Probebaya

"Yang bisa di-mark up itu adalah kegiatan pemerintah yang dilelang. Jadi itu salah kaprah, karena kegiatannya dilaksanakan langsung oleh masyarakat," katanya. 

Orang nomor satu di kota Tepian itu juga mengungkapkan bahwa setiap RT di Samarinda menerima alokasi anggaran Rp100 juta per tahun, dengan pembagian 60 persen untuk infrastruktur skala kecil (jalan lingkungan, drainase) dan 40 persen untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM, budidaya ikan, hidroponik).

Besarnya anggaran yang dialokasikan untuk 1.992 RT di Samarinda sendiri menciptakan perputaran uang di tingkat masyarakat hampir mencapai Rp200 miliar.

Dana ini menjadi pemicu kegiatan ekonomi riil, karena pembelian bahan material dan upah tenaga kerja berasal dari lingkungan RT sendiri.

"Nah, semakin banyak dana yang beredar di masyarakat itu akan menjadi trigger kegiatan ekonomi masyarakat. Tidak hanya di kegiatan pemberdayaannya tapi juga di kegiatan pembangunan infrastrukturnya," ujarnya. 

 Andi Harun juga menyoroti dampak positif Probebaya yang paling terasa, yakni berkurangnya secara drastis usulan kegiatan infrastruktur skala kecil di forum Musrenbang.

"Kalau dulu setiap Musrenbang pokoknya RT-RT itu pada ngomel karena setiap tahun disuruh bikin proposal tapi enggak turun-turun. Sekarang Musrenbang-nya sudah tenang," ungkapnya. 

Baca juga: Wali Kota Andi Harun Pilih Relokasi Dibanding Renovasi Polsek Samarinda Kota

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved