Pemkab Penajam Paser Utara Luncurkan Kartu Penajam Cerdas untuk Siswa Baru 2025

Ringkasan Berita:

• Pemkab Penajam Paser Utara meluncurkan Kartu Penajam Cerdas , bantuan pendidikan bagi seluruh siswa baru 2025. Dana disalurkan langsung ke rekening siswa untuk kebutuhan sekolah, tanpa biaya administrasi.
• Sekda Tohar menekankan pendataan PPDB akurat dan akses layanan mudah.
• Program ini juga mendorong literasi keuangan siswa serta masuk prioritas RPJMD 2025–2029 guna memperkuat kualitas SDM sejak pendidikan dasar.

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) resmi meluncurkan Kartu Penajam Cerdas, program bantuan pendidikan yang menyasar seluruh siswa baru tahun ajaran 2025.

Sekretaris Daerah PPU, Tohar, mengatakan program ini merupakan salah satu wujud komitmen kepala daerah, yang mulai direalisasikan secara bertahap.

“Cicilan mimpi dari kepala daerah satu per satu mulai kita jalankan. Kartu Penajam Cerdas hari ini resmi mulai dijalankan,” ungkapnya Senin (17/11/2025).

Baca juga: Tahun Depan APBD Penajam Paser Utara Terjun Bebas, Hanya Tersisa Rp1 Triliun

Tohar menjelaskan, program ini berbeda dengan bantuan pendidikan sebelumnya, yang berbentuk barang seperti seragam dan sepatu.

Menurutnya, pendekatan lama dianggap kurang efektif dan tidak tepat sasaran.

Kini, pemerintah menyalurkan dana langsung ke rekening setiap siswa baru.

Dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan dasar pendidikan, termasuk seragam, perlengkapan belajar, dan keperluan sekolah lainnya.

Pimpinan Cabang Bankaltimtara Penajam, Agus, menegaskan dukungan penuh pihak bank terhadap program ini.

Ia menyebutkan, tidak ada biaya administrasi, saldo minimum, maupun biaya pencetakan kartu bagi penerima Kartu Penajam Cerdas.

"Bank juga menyiapkan layanan kluster dan layanan keliling, untuk menjangkau masyarakat yang tinggal jauh dari kantor cabang," ucapnya.

Sekda Tohar menekankan pentingnya pendataan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang cepat dan akurat, karena menjadi dasar pengambilan kebijakan penyaluran dana.

Ia juga meminta agar layanan penarikan dana dapat diakses dengan mudah, sehingga biaya transportasi tidak melebihi nilai dana yang diterima.

“Layanan kita harus mendekat ke masyarakat. Jangan sampai biaya mengambil uang lebih besar dari nilai yang diambil,” tegasnya.

Selain sebagai bantuan pendidikan, program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi keuangan siswa.