Bocah Tenggelam di Balikpapan Utara

'Mama Tolong Aku', Ibu Korban Rasakan Firasat Sebelum Putranya Tenggelam di Kubangan Km 8 Balikpapan

Suasana duka masih menyelimuti kediaman keluarga Nia Karunia Putri (28), ibu dari Muhammad Rifai Alamsyah (9), salah satu bocah korban tenggelam

|
TribunKaltim
ENAM ANAK TENGGELAM - Halaman 01 koran Tribun Kaltim edisi hari ini, Rabu (19/11/2025). Membahas di antaranya insiden enam anak tenggelam di kubangan KM 8 Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. (TribunKaltim) 

Ada satu hal yang hingga kini membuat Nia terus teringat. Sebuah firasat kuat yang muncul ketika ia sedang mengantar pesanan dagangan jengkol ke kawasan Sepinggan.

“Pas lewat danau, airnya tenang. Tapi saya tiba-tiba terbayang anak saya ada di dalam air, seperti minta tolong, ‘Mama, tolong aku, aku tenggelam’,” tutur Nia sambil menahan tangis.

Ia mengaku merinding, namun mencoba mengabaikan firasat itu. Ia tidak pernah membayangkan bahwa bayangan di pikirannya akan menjadi kenyataan pahit.

Setelah pencarian, Rifai menjadi korban terakhir yang ditemukan. Menurut informasi dari keluarga, posisi tubuhnya berada di bagian paling bawah.

“Hancur rasanya. Anak saya yang ditemukan terakhir,” kata Nia lirih.

Rifai adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang berusia 6 tahun belum sepenuhnya memahami bahwa kakaknya telah pergi untuk selamanya.

Nia menggambarkan putranya sebagai sosok yang ceria, humoris, dan dekat dengan keluarga.

“Dia itu orangnya periang, gampang bercanda, tidak pilih-pilih makanan, pintar, ramah sama teman-temannya,” kenangnya.

Terkait lokasi tenggelamnya para korban, Nia menilai area kubangan Jalan PDAM Kilometer 8 bukan tempat yang aman untuk anak-anak.

“Tidak aman. Tidak ada tanda rambu-rambu larangan. Tidak ada sama sekali,” tegasnya.

Ia mengatakan area itu sudah ada sejak sebelum pembangunan kawasan sekitar, namun kini kembali terbuka tanpa pengamanan.

Meski hatinya remuk, Nia mencoba tetap tegar dan berharap tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban.

“Semoga ke depan ada perhatian. Jangan saling menyalahkan. Semua anak jadi korban. Kita cuma bisa sabar, mau bagaimana lagi,” ucapnya.

Saat mendapat kabar anaknya hilang, hal pertama yang ia lakukan hanyalah berdoa. “Saya cuma berharap dia baik-baik saja. Tapi ternyata ini yang terjadi,” ujarnya.

Baca juga: DPRD Desak Pengembang Minta Maaf atas Tragedi 6 Anak Tewas Tenggelam di Kubangan KM 8

Kakak Beradik jadi Korban

Kubangan di kawasan Jalan PDAM, RT 37, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara menelan enam korban anak-anak pada Senin (17/11/2025).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved