Bocah Tenggelam di Balikpapan Utara
Kesaksian Ayah Tiga Anak Korban Tenggelam di Kubangan KM 8: Saya Masih Tak Berani Lihat Lokasinya
Kesaksian pilu ayah korban tragedi KM 8 Balikpapan, kehilangan tiga anak sekaligus setelah kubangan air hijau itu merenggut nyawa enam bocah.
Penulis: Ardiana | Editor: Miftah Aulia Anggraini
Ringkasan Berita:
- Laili, orang tua tiga korban tenggelam di KM 8 Balikpapan, mengaku masih tak sanggup melihat lokasi tragedi karena trauma kehilangan anak-anaknya.
- Peristiwa bermula saat anak-anak berpindah dari rencana bermain layangan menjadi berenang di kubangan air yang tampak tenang namun berbahaya.
- Warga menemukan keenam anak telah tenggelam, sementara Laili berharap besar namun harus menerima kenyataan pahit bahwa tiga putranya meninggal dalam waktu bersamaan.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kubangan air di KM 8 Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sekilas tampak biasa saja dari kejauhan.
Airnya berwarna hijau dan tenang, tak menunjukkan bahaya apa pun.
Namun di balik ketenangan itu, tersimpan tragedi yang merenggut nyawa enam anak sekaligus.
Bagi Laili, salah satu orang tua korban, lokasi itu kini menjadi tempat yang tak sanggup lagi ia lihat.
Kenangan pahit kehilangan tiga anaknya di kubangan tersebut terus menghantuinya.
Baca juga: 3 Indikasi Kelalaian dalam Tragedi 6 Bocah Tenggelam di Kubangan Dekat Grand City Balikpapan
Tiga dari enam korban adalah anak-anak Laili: Alfa Kaltiana Hadi (12), Ica Nawang (11), dan Arafa Lirman Azka Faiez (8).
Tragedi itu juga merenggut nyawa keponakannya, Anaya Zaira Azarah (5).
Siang itu, seperti biasa, pada pukul 12.00 Wita Laili mengantar anak sulungnya, Alfa, ke SD 009.
Biasanya ia menjemput sang anak, namun saat itu Alfa meminta pulang bersama teman-temannya.
Baca juga: Awal Mula Kubangan Maut di Dekat Grand City Terbentuk, Ketua RT dan DLH Balikpapan Beri Penjelasan
Permintaan sederhana yang tanpa disadari menjadi momen terakhir Laili berinteraksi dengan anaknya.
“Dia masuk jam 12.30, jadi jam 12 saya antar sekalian saya pergi kerja juga. Tapi dia enggak mau dijemput. Katanya nanti pulang sama temannya,” tuturnya pelan di Rumah Duka, Kamis (20/11/2025).
Sepulang sekolah, Alfa dan kedua adiknya bermain bersama teman-teman.
Awalnya mereka berencana bermain layangan.
Baca juga: Tragedi Maut Kubangan Dekat Grand City Balikpapan, Walikota Rahmad Masud Minta Investigasi Total
Anak bungsu Laili bahkan sempat ikut dan tampak antusias.
Memang, ketiga anak Laili sering bermain layang-layang di lapangan dekat kubangan air tersebut.
| 3 Indikasi Kelalaian dalam Tragedi 6 Bocah Tenggelam di Kubangan Dekat Grand City Balikpapan |
|
|---|
| Awal Mula Kubangan Maut di Dekat Grand City Terbentuk, Ketua RT dan DLH Balikpapan Beri Penjelasan |
|
|---|
| Tragedi Maut Kubangan Dekat Grand City Balikpapan, Walikota Rahmad Mas'ud Minta Investigasi Total |
|
|---|
| Ketua RT Beberkan Fakta Lumpur Hidup yang Tewaskan 6 Bocah di Balikpapan |
|
|---|
| Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Sebut Kubangan di KM 8 Efek dari Pembangunan Lahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251120_Salah-Satu-Ayah-Korban-Tenggelam-di-KM-8-Balikpapan-Utara-Laili.jpg)