Bocah Tenggelam di Balikpapan Utara

Tangis Laili Ceritakan Kehilangan 3 Anak di Kubangan Maut Balikpapan, 'Banyak Komentar Menyalahkan'

Tangis Laili ceritakan kehilangan 3 anak sekaligus di kubangan maut Balikpapan, 'banyak komentar menyalahkan', Kamis (20/11/2025).

Penulis: Ardiana | Editor: Rita Noor Shobah
TribunKaltim.co/Djohan Nur
6 ANAK TENGGELAM - Penampakan cekungan dalam di Jalan Pipa PDAM RT 37, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang menjadi lokasi tenggelam 6 anak. Laili, ayah 3 korban tenggelam kini masih tak sanggup melihat kubangan tersebut. (TribunKaltim.co/Djohan Nur) 

Permintaan sederhana yang tanpa disadari menjadi momen terakhir Laili berinteraksi dengan anaknya.

“Dia masuk jam 12.30, jadi jam 12 saya antar sekalian saya pergi kerja juga. Tapi dia enggak mau dijemput. Katanya nanti pulang sama temannya,” tuturnya pelan di rumah duka, RT 68 Graha Indah, Kamis (20/11/2025).

Sepulang sekolah, Alfa dan kedua adiknya bermain bersama teman-teman.

Awalnya mereka berencana bermain layangan. 

Baca juga: POPULER KALTIM: Firasat Ibu Korban Mama Tolong Aku Tenggelam, Kronologi, dan Siapa Pemilik Lahan

Anak bungsu Laili bahkan sempat ikut dan tampak antusias. 

Memang, ketiga anak Laili sering bermain layang-layang di lapangan dekat kubangan air tersebut.

Namun rencana berubah.

Kedua kakaknya memutuskan tidak jadi bermain layangan dan justru berenang di kubangan.

Anak bungsu mereka kemudian pulang terlebih dahulu untuk makan siang.

“Adeknya ada bilang, mereka bohongi aku, katanya mau main layangan, tapi sekalinya berenang di air hijau-hijau. Sering kita ingatin karena ada kubangan di situ. Tapi kan, jaga anak umur 13 tahun enggak sama kayak jaga anak umur 3 tahun,” ujar Laili mengulang perkataan anak bungsunya.

Naas, saat si bungsu kembali ke kubangan, ia melihat kakaknya telah mengapung di permukaan air hijau itu.

Panik, ia berlari pulang memberi tahu keluarga.

Warga yang datang ke lokasi mendapati air sudah kembali tenang. Bocah-bocah itu telah tenggelam.

“Dia pulang lagi, makan. Nanti balik lagi. Pas ke sana, ternyata, sudah mengapung. Makanya kembali lah dia ke rumah, melapor ke keluarga. Posisinya mereka sudah tenggelam,” jelas Laili dengan suara bergetar.

Kabar duka itu sampai ke Laili dan istrinya melalui telepon ketika keduanya sedang berada di kebun, dua kilometer dari lokasi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved