Berita Samarinda Terkini

Kronologi Dugaan Kematian Pelajar SMP di Samarinda Dinilai Janggal, Story Kontak WhatsApp Disorot

Kronologi dugaan kematian remaja SMP di Samarinda yang dinilai janggal. Story kontak WhatsApp menjadi perhatian ibunda korban.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Kronologi Dugaan Kematian Pelajar SMP di Samarinda Dinilai Janggal, Story Kontak WhatsApp Disorot - 20251122_TRC-PPA-Kaltim-Damping-Autopsi-Remaja-SMP-Samarinda-Diduga-Dianiaya.jpg
HO/TRC-PPA
KEMATIAN PELAJAR SAMARINDA - Biro Hukum Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kalimantan Timur saat mendampingi keluarga korban R (14) proses ekshumasi dan autopsi yang dilakukan tim forensik dan kepolisian guna membuat terang perkara yang dilaporkan pihaknya. Proses pembongkaran makam dan autopsi pada jasad korban R yang dilakukan Jumat 21 November 2025 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Muslimin km.4 Loa Janan.(HO/TRC-PPA).
Kronologi Dugaan Kematian Pelajar SMP di Samarinda Dinilai Janggal, Story Kontak WhatsApp Disorot - 20251106_Sartia-41-seorang-ibu-di-Samarinda-yang-kehilangan-anak-semata-wayangnya.jpg
TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
KEMATIAN PELAJAR SAMARINDA - Duka mendalam menyelimuti keluarga Sartia (41), seorang ibu di Samarinda yang kehilangan anak semata wayangnya, R (14). Bocah yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama itu meninggal dunia di rumahnya, diduga akibat penganiayaan oleh temannya sendiri. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON)

“Mungkin ke penyidik saja ya, kalau autopsi sudah selesai, untuk hasilnya ke penyidik ya.

Ada beberapa sampel organ dibawa, nanti untuk hasilnya juga ke penyidik. Kemungkinan hasil akan keluar 2 minggu lah ya, kurang lebih ya,” katanya.

Autopsi adalah pemeriksaan medis terhadap jenazah dengan cara pembedahan untuk mengetahui penyebab pasti kematian seseorang.

Prosedur ini dilakukan oleh dokter forensik dan memiliki peran penting dalam dunia kedokteran maupun hukum.

2. Penggalian makam 

Polresta Samarinda dan dokter forensik pun melakukan proses ekshumasi atau penggalian kembali makam remaja berinisial R (14) tersebut pada Jumat (21/11/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslimin Kilometer 4 Loa Janan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Agus menekankan bahwa ekshumasi dilakukan atas dasar laporan keluarga yang mencurigai adanya tindak pidana.

Polisi berkomitmen menuntaskan penyelidikan dan mengungkap fakta sebenarnya terkait kematian R.

“Apakah ada kaitannya dengan pidana atau tidak, kami melaksanakan langkah penyelidikan salah satunya melalui ekshumasi dan autopsi,” tandasnya.

Jika hasil autopsi menunjukkan adanya kekerasan fisik, maka kasus akan ditingkatkan ke tahap penyidikan untuk mencari pelaku.

“Kalau memang ada, akan kita lakukan proses penyidikan untuk mencari tahu secara persis siapa pelakunya. Insya Allah pekan ini dilakukan,” jelas  Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar.

Tim forensik yang terlibat berasal dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie bersama Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda.

Hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar kesimpulan penyelidikan.

Saat proses ekshumasi dan autopsi, juga tampak hadir keluarga korban R didampingi TRC–PPA Kaltim yang sedari awal mengawal kasus ini.

3. Polisi periksa saksi

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved