Pecahkan Rekor MURI

Warga Tanjung Tengah PPU Bangun Menara Bambu 100 Meter untuk Kibarkan Merah Putih 28 Oktober

Warga Kelurahan Tanjung Tegah, PPU, membangun menara bambu setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendera merah putih memperingati Sumpah Pemuda.

Penulis: Samir |
samir paturussi/ tribun kaltim
Warga Desa Tanjung Tengah, PPU membangun menara bambau setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, sekaligus untu memecahkan rekor MURI. 

PENAJAM, TRIBUN- Pembangunan menara tempat pengibaran bendera berukuran 50 x 20 meter di Pantai Corong, Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dilakukan.

Sejak dibangun 10 Oktober hingga Minggu (15/10) pagi, ketinggian menara sudah mencapai 45 meter dan ditargetkan 25 Oktober sudah rampung 100 meter dan saat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang bendera tersebut sudah bisa dikibarkan.

Warga Desa Tanjung Tengah, PPU membangun menara bambau setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, sekaligus untu memecahkan rekor MURI.
Warga Kelurahan Tanjung Tengah, PPU membangun menara bambau setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, sekaligus untu memecahkan rekor MURI. (samir paturussi/ tribun kaltim)

Koordinator pembangunan menara, Rauf, Minggu (15/10), menjelaskan, untuk membangun menara tersebut melibatkan 60 orang dan bekerja selama 24 jam.

Ia mengatakan, selain anggota Kwarcab Pramuka PPU, sejumlah anggota TNI-Polri dan perwakilan SKPD juga dilibatkan.

“Ada juga dari Balikpapan, Bontang dan dalam waktu dekat tim dari Tangerang Selatan juga akan tiba untuk membantu pembangunan menara ini,” jelasnya.

Baca: VIDEO – Kebakaran Menghanguskan 7 Rumah di Penajam

Baca: VIDEO- Pemusnahan Sabu 9,2 Gram Oleh Pemiliknya di Polres Penajam

Baca: 7 Rumah di Penajam Terbakar, Begini Warga Berusaha Padamkan Api

Diperkirakan akan menghabiskan 2.500 batang bambu, kemudian 2,5 ton tali pengikat serta 150 batang nibung. Untuk mendapatkan bambu lanjutnya, didatangkan dari Kelurahan Tanjung Tengah, Desa Sesulu dan Desa Apiapi.

Bukan hanya itu lanjutnya, pembangunan menara ini akan menghabiskan anggaran Rp 150 juta yang merupakan sumbangan dari anggota Pramuka PPU serta partisipasi dari sejumlah perusahaan.

Bahkan masyarakat sekitar Pantai Corong juga turut membantu guna menyelesaikan pembangunan menara ini.

Rauf mengatakan, pembangunan menara ini dilakukan selama 24 jam dengan membagi empat pergantian personel.

Warga bergotong royong membangun menara bambu setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendara Merah-Purih dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 di Tanjung Tengah, Kabupaten PPU.
Warga bergotong royong membangun menara bambu setinggi 100 meter untuk mengibarkan 200 bendara Merah-Purih dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017 di Tanjung Tengah, Kabupaten PPU. (samir paturussi/ tribun kaltim)

“Mau hujan atau panas kami terus membangun menara ini, karena target 25 Oktober sudah rampung dan 26 uji coba dan 28 Oktober pengibaran bendera. Ini juga untuk meraih rekor MURI,” katanya.

Setelah dikibarkan 28 Oktober bersama dengan upacara Hari Sumpah Pemuda lanjutnya, akan  tetap dikibarkan sampai 10 November bersamaan dengan Hari Pahlawan.

Ia yakin menara yang akan dibangun setinggi 100 meter ini mampu menahan bendera berukuran 50 x 20 meter.

Baca: Merayakan Hari Ulang Tahun, Bank Kaltim Penajam Siapkan 52 Doorprize untuk Nasabah

Baca: Sungai Meluap, Puluhan Rumah di Penajam Terendam Banjir

Baca: Ribuan Warga PPU Serbu Pasar Induk Penajam Nonton Bareng Film G30S/PKI

Sementara untuk mengibarkan bendera berukuran 50 x 20 meter pada 28 Oktober mendatang, Kwarcab Pramuka telah melibatkan 200 anggota pramuka yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK.

Bahkan setiap Minggu mereka melakukan latihan rutin di Pantai Corong, Kelurahan Tanjung Tengah.

Dandim 0913 PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagyo menggelar konferensi pers terkait niat Dandim untuk memindahkan sejumlah merian bekas perang yang berada di Gunung Steleng Penajam ke makodim.
Dandim 0913 PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagyo menggelar konferensi pers terkait niat Dandim untuk memindahkan sejumlah merian bekas perang yang berada di Gunung Steleng Penajam ke makodim. (Sarassani/ Tribun kaltim)

Koordinator pembangunan menara, Rauf mengatakan, mereka akan dilibatkan dalam pengibaran bendera berukuran raksana. Ia mengatakan, mereka akan membawa bendera tersebut untuk dikibarkan di menara yang sedang dibangun setinggi 100 meter.

“Jadi nanti mereka akan gladi bersih 26 Oktober untuk memcoba mengibarkan bendera,” jelasnya.

Baca: Warga Minta Pemkab PPU segera Normalisasi Sungai Lawelawe

Baca: Bupati Yusran: Kendala Hampir Tidak Ada di Jembatan Tol PPU Balikpapan

Baca: Dandim 0913 PPU Mempersiapkan Rencana Pembangunan Markas Batalyon Butuh Lahan 50 Hektare Lebih

Mereka yang dilibatkan lanjutnya, merupakan anggota pramuka penegak, garuda, dan bantara. Mereka menggelar latihan baris berbaris karena rencananya juga akan dilakukan parade termasuk diberikan cara mengibarkan bendera berukuran raksasa.  (mir)

Data Teknis:

  1. *  2,5 ton tali Bangun menara
  2. 2.500 batang bambu
    * 150 batang nibung
    * 60 Tenaga kerja selama 24 jam
    * Habiskan dana Rp 150 juta
  3. * Bendera  50x20 meter dikibarkan 28 Oktober
    * Libatkan 200 anggota Pramuka pengibar bendera
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved