Mahasiswi Ilmu Hukum Uniba Ini Beri Tanggapan Seputar revisi UU KPK dan KUHP, Ini Penjelasannya
Sarah Yunike, mahasiswi Uniba Jurusan Hukum ini bicara panjang lebar soal revisi UU KPK
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Ia justru menyarankan kepada pemerintah untuk membuka pekerjaan atau melatih para gelandangan itu memiliki kemampuan.
Agar kemampuan tersebut dapat digunakan dalam mencari uang.
Justru bukan memberikan denda atau hukuman kepada para gelandangan yang tidak memiliki rumah.
"Banyak cara bikin negara kita tertib dari gelandangan.
Banyak sekali.
Caranya bukakan lapangan pekerja, mereka kan banyak tidak berpendidikan karena ekonomi ya, makanya banyak enggak sekolah dan enggak bisa kerja akhirnya jadi gelandangan untuk hidup.
Punya duit Rp 10 ribu saja mereka syukur bisa beli nasi.
Bayangin aja di denda sampai sejuta.
Uang darimana?," kata perempuan berambut panjang ini.
Justru yang ia takut adalah dengan adanya undang-undang hukum tersebut justru menjadi bahan olokan bagi negara lain.
Bagaimana tidak di negara lain tidak menerapkan sistem hukuman yang direvisi tersebut.
"Ini bisa jadi bahan ejekan negara lain loh.
Boleh lah bikin aturan tapi tahu juga solusinya gimana, banyak gelandangan itu karena tidak ada solusi.
Cari kerja saja susah itu dari mereka yang sekolah loh mengatakan itu apalgi yang tidak sekolah.
Pokoknya lucu-lucu isinya seperti baca lawakan hukum," pungkasnya.
Nama : Sarah Yunike
Ttl : Kotabaru, 19 juni 1997
Jurusan : Ilmu Hukum - universitas balikpapan
Hobi : traveling, adventure
Instagram : sarah_yunike
Facebook : sarah yunike daddrio
Prestasi : dutabaca 2013 (favorit)
Pekerjaan : pengusaha muda, dalam bidang management artist (sarah yunike agency - jabatan : founder & ceo). (*)