Kaltim Jadi Ibu Kota Negara, Korem 091/ASN Ajak Masyarakat Tangkal Radikalisme
Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) menggelar kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kaltim Jadi Ibu Kota Negara, Korem 091/ASN Ajak Masyarakat Tangkal Radikalisme
Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) menggelar kegiatan komunikasi sosial (Komsos) dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat,
bertempat di Hall Makorem 091/ASN, Jalan Gajah Mada, Kamis (3/10/2019).
• Pembangunan IKN di Kaltim Butuh Rp 460 Triliun, Menteri PUPR: Itu Masih Hitungan Kasar, Bisa Lebih!
• Lokasi Pusat IKN di Kaltim Masih Dirahasiakan, Wabub PPU Hamdam Sebut 1 Kandidat yang Terkuat
• Sambut IKN di Kaltim, Parlemen Balikpapan Revisi Perda yang Dinilai Mengekang Investasi
• Inilah ASN yang Akan Dipindahkan ke IKN di Kaltim, Menpan RB Singgung Usia Muda dan Masa Pensiun
Tema yang diambil pada kegiatan tersebut, yakni "Kita perkokoh Mentalitas Dan Pemahaman Ideologi Pancasila Guna Mencegah Ancaman Bahaya Radikalisme/Separatisme Dalam Rangka Mewujudkan Alat Juang Pertahanan Yang Tangguh".
Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Widi Prasetijono dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem, Kolonel Inf Ruslan Effendy mengatakan,
forum tersebut diselenggarakan untuk memperat hubungan silaturahim terhadap seluruh komponen bangsa, sehingga terjadi kesamaan pandangan terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
"Sehingga diharapkan terjadi sinergitas menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Kasrem melalui siaran pers Penrem 091/ASN, Kamis (3/10/2019).
Sebagaimana diketahui, 26 Agustus 2019 lalu, Presiden Joko Widodo telah menetapkan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya didua kabupaten (Kukar).
Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil kajian mendalam selama kurang lebih tiga tahun.
Pertimbangannya antara lain risiko bencana, lokasinya strategis, berada di tengah Indonesia, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.
"Keputusan yang telah ditetapkan Presiden mengisyaratkan kepada kita semua bahwa Kaltim harus segera berbenah atas semua aspek,
termasuk memelihara stabilitas wilayah dari ancaman radikalisme maupun separatisme," urainya.
"Langkah nyata di lapangan juga harus kita lakukan, agar selalu menimbulkan kewaspadaan.
Kita harus peduli dengan lingkungan dan melaporkannya bila ada yang mencurigakan," sambungnya.
• Keroyok 8 Mahasiswa 2 Oknum Anggota Satpol PP Samarinda Jadi Tersangka, Aliansi Suryanata Siap Kawal
• Korban Tindak Asusila Oknum Guru Ngaji di Samarinda Trauma, Tidak Mau Belajar Mengaji Lagi
• Bangun 2 TPA Baru, Pemkot Samarinda Teliti Air Limbah di TPA agar Tak Cemari Sungai dan Bisa Diminum
• Workshop Dewan Pers di Samarinda, Jangan Sampai Keluar dari Fungsi Pers Sebagai Alat Kontrol Sosial
Dalam forum tersebut, pihaknya berharap melalui para tokoh dan stake holder, norma-norma dalam agama dan terutama Pancasila,
dapat mendorong serta membimbing masyarakat, sehingga dapat ikut serta dalam upaya memelihara stabilitas bangsa,
dapat meredam api konflik yang terjadi dengan berusaha mencari titik temu dan solusi bersama. (*)