Banjir Parah Akibat Tambang Batu Bara di Hulu Samarinda, Jatam Desak Tindak Perusahaan Nakal
Penyebab banjir parah akibat tambang batu bara di hulu Samarinda. Untuk itu, Jatam mendesak menindak perusahaan nakal
Sekretaris BPBD Samarinda, Hendra AH mengatakan permukaan air meninggi sejak Minggu malam membuat 2 wilayah terendam air, yakni sebagian wilayah di Perumahan Griya Mukti dan Bengkuring.
"Tinggi air sekitar 25 centimeter, kita juga sudah dirikan 1 Posko di Bengkuring," ujar Hendra saat dikonfirmasi wartawan, Senin (13/1/2020).
Hendra menjelaskan, status bendungan saat ini naik satu level dari waspada ke status siaga.
Namun yang perlu dikhawatirkan saat status Bendungan Benanga memasuki status Awas.

BACA JUGA
Cuaca Buruk, Angin Kencang Sejumlah Penerbangan Dialihkan, Delay, hingga Gagal Mendarat
Konstruksi Pabrik Bahan Peledak Ketiga di kota Bontang Dibangun Bulan Juni
Jika Tak Dipilih Golkar Dampingi Neni Moerniaeni di Pilkada Ini yang Dilakukan Kadis Kominfo Bontang
Satu Tahun Buron, Saha Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Bukti Banyak Transaksi Sabu di HP
"Ada kemungkinan air dari bendungan, melimpah keluar jika berada pada level merah atau awas, maupun jika ada bocoran di rembesan tanah bendungan," ujarnya.
Pun demikian, kondisi TMA saat ini belum berpengaruh siginifikan terhadap wilayah yang terendam banjir.
Lantaran Sungai Mahakam tidak dalam kondisi pasang (air naik).
"Karena kondisi air di Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus Normal (tidak pasang) aja," katanya.
Saat ini pihak BPBD pun telah menurunkan 5 perahu karet di wilayah-wilayah terendam banjir, di antaranya 2 perahu di Desa Pampang dan 3 perahu di Perumahan Bengkuring.
Banjir Melanda Samarinda, PLN UP3 Samarinda Minta Warga Matikan MCB Saat Banjir
Diberitakan sebelumnya, tidak ingin hal buruk terjadi saat musibah banjir, pihak PLN UP3 Samarinda melakukan pemantauan sekaligus mensosialisasikan terkait keamanan listrik saat banjir terjadi, Minggu (12/01 /20)
"Pihak PLN UP3 Samarinda dengan bidang Distribusi dan K3 menyusuri area yang tergenang banjir sekaligus mensosialisasikan pencegahan dini jika terjadi banjir dan keadaan listrik masih menyala," ucap Hendra Manurung, Manager Bagian Jaringan UP3 Samarinda
Pihak dari PLN mengatakan pencegahan awal jika terjadi banjir dengan mematikan listrik di MCB guna terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"kami pun akan mematikan aliran listrik dari penyuling maupun gardu saat banjir terjadi,
tapi langkah awal saya harap masyarakat dapat mematikan MCB di rumahnya masing masing,"ucap Hendra Manurung
Hendra pun mengatakan Samarinda sendiri mempunyai 4 Posko, di Samarinda Seberang, Samarinda Ilir, Samarinda Kota dan Samarinda Ulu.
BACA JUGA
Diincar Sejak Akhir 2019, Pemuda di Kutim Kepergok Polisi Lempar Bungkusan Sabu ke Tiang Listrik
Hujan Deras, Tanah Longsor Akibatkan Jalan Retak, Polisi Tutup Sementara Jl Karungan Kota Tarakan
Banjir Melanda Samarinda, PLN UP3 Samarinda Minta Warga Matikan MCB Saat Banjir
Kasus Asusila Anak di Penajam Paser Utara Meningkat, Kapolres Minta Petugas Patroli ke Semak-semak
petugas pun selalu siap sedia jika ada aduan dari masyarakat via telepon maupun via media sosial.
Pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat jika terjadi banjir atau pun kebakaran dapat menginformasikan kepada pihaknya di nomor 0541- 123. (*)