Virus Corona di Balikpapan
Pembelajaran Tatap Muka Belum Boleh, Butuh Dua Langkah Lagi, Balikpapan Bisa jadi Zona Hijau
Butuh dua langkah lagi Kota Balikpapan bisa jadi Zona Hijau sebab sejauh ini Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur masih zona oranye.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Butuh dua langkah lagi Kota Balikpapan bisa jadi Zona Hijau sebab sejauh ini Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur masih zona oranye karena itu pembelajaran tatap muka belum bisa boleh dipraktikan.
Pandemi Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan masih belum bersih.
Karena itu, kegiatan pembelajaran tatap muka di semua tingkatan masih belum bisa dilakukan di Kota Balikpapan saat ini.
Meski telah turun status menjadi zona oranye, namun Kota Balikpapan taat merujuk pada keputusan empat menteri.
Baca Juga: Jadwal Penerapan Sanksi Tidak Pakai Masker di Samarinda, Pelanggar akan Disidang Yustisi
Baca Juga: Masih Zona Orange Covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku
Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia
Keputusan tersebut terkait syarat wilayah zona hijau yang dibolehkan melakukan pembelajaran tatap muka.
"Sampai saat ini mulai dari PAUD, SD, SMP, saya tegaskan belum ada pembelajaran tatap muka," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin.
Ia pun menjelaskan bahwasannya Kota Balikpapan masih memerlukan dua langkah lagi untuk bisa menjadi zona hijau.
Baca juga: Isolasi Mandiri tak Efektif, Pemkot Balikpapan Alihkan OTG ke Embarkasi Haji Batakan
Baca juga: Jadi Zona Oranye, Balikpapan tak Mau Buru-Buru Beri Relaksasi Bioskop
Baca juga: Pengamat di Balikpapan Yakin tak Ada Penghapusan Cuti Hamil di UU Cipta Kerja
Baca juga: Tambah Lagi 4 Kasus Baru Positif Covid-19 di PPU, Status Masih Bertahan di Zona Kuning
"Jadi sementara tetap kita daring, kecuali kalau ada instruksi lebih lanjut dari Kemendikbud," tuturnya.
Muhaimin mengaku telah melakukan evaluasi terhadap seluruh sekolah yang ada di Kota Balikpapan.
Pun jika ada yang ketahuan melanggar aturan pembelajaran, maka ia bisa dikenai sanksi.
Mulai dari teguran hingga izin operasional dipertimbangkan.
"Tapi alhamdulillah belum ada sekolah yang melanggar. Kalau ada anak yang ke sekolah, mungkin hanya mengumpul tugas atau mengambil tugas," imbuhnya.
Tak Ada yang Kebal covid-19
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengaku prihatin terkait masih ada anggota masyarakat yang tidak percaya terhadap bahaya covid-19.
Menurut Wiku, masyarakat harus membuka mata terhadap situasi saat ini yakni di seluruh belahan dunia merasakan akibat dari pandemi ini.
Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020).
"Kita bisa melihat di TV, mendengar radio, dan membaca dari internet, bahwa kasusnya meningkat di dunia. Ini bukan hoax, ini kenyataan, tak ada yang kebal dari penyakit ini," kata Wiku.
Wiku pun meminta masyarakat agar memahami kondisi yang terjadi saat ini. Tentunya, saling mengingatkan dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ia juga menilai, peran gotong royong masyarakat sangat diperlukan dalam situasi saat ini.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Rapid Test 100 Relawan Lebih, Sasar yang di Garda Terdepan
Baca Juga: Cara Bikin Tubuh Tetap Bugar Selama WFH Kala Pandemi Corona ala Lembaga Anti Doping Indonesia
Baca Juga: Kegunaan Pakai Masker, Mahfud MD Ingatkan untuk Tidak Diserang dan Pindahkan Corona ke Orang Lain
"Maka dari itu mohon untukmemahami kondisinya, menjalankan protkokol kesehatan, karena kesukesan kita bersama adalah meyakinkan seluruh masyarakat agar betul-betul sadar tentang bahaya ini," ucap Wiku.
"Kalau kita lawa bersama, seluruh dunia, bukan hanya Indonesia saja, maka penyakit ini akan bisa kita tangani dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, sebanyak 17 persen responden meyakini bahwa mereka tidak mungkin dan sangat tidak mungkin tertular covid-19.
Hal ini berdasarkan survei BPS terhadap 90.967 responden di Indonesia pada 7-14 September 2020.
"Dari survei masih kelihatan bahwa 17 persen itu mengatakan mereka tak mungkin atau sangat tak mungkin tertular covid-19," kata Suhariyanto, Senin (28/9/2020).
"Saya pikir angka 17 persen ini persentase yang lumayan tinggi ya," tambahnya.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
Baca Juga: Pembatasan Aktivitas Jam Malam Lantaran Pandemi Covid-19, Begini Tanggapan PHRI Samarinda
Baca Juga: Bangun Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara Strategis, Jadi Bahan Penelitian Universitas Pertahanan
Baca Juga: Kapal Ferry yang Tenggelam di Kutai Timur Ditarik Pemilik Kapal, Satu ABK Masih dalam Pencarian
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Sabtu 5 September 2020, Ada Kalimantan Timur Capai 4,815 Kasus
• Embarkasi Haji Balikpapan Disetujui Jadi RS Darurat, Tinggal Tunggu Droping Peralatan dari Pemprov
• Pendiri Kawal covid-19 Beberkan Positivity Rate Corona Indonesia Mengkhawatirkan
9. Hindari berpergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit covid-19 dari sumber resmi dan akurat
(TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)