Ibu Kota Negara
Wakil Ketua DPRD Kaltim Soroti Tambang di Kawasan Samboja Kukar, Diduga Izin Operasional Ilegal
Kalimantan Timur memiliki jumlah lubang tambang yang cukup besar. Dari data jaringan adovaksi tambang (Jatam) Kalimantan Timur.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kalimantan Timur memiliki jumlah lubang tambang yang cukup besar. Dari data jaringan adovaksi tambang (Jatam) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2019, tercatat ada sekitar 842 lubang.
Dari ratusan lubang tambang ini di wilayah Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) menjadi salah satu area lubang tambang.
Secara geografis, daerah Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan lokasi calon Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang sudah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Bahkan beberapa lubang tambang yang ada mendapat sorotan dari pimpinan legislatif Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: DPMPTSP Kaltim Terbitkan Lebih 5.000 Izin Usaha, Sektor Perhubungan dan Pertambangan Paling Banyak
Baca juga: Polemik Pemberian Izin Tambang Galian C di Berau, Plt Bupati Harapkan Pemprov Kaltim Berikan Solusi
Baca juga: GAWAT, Angka Positif Covid Tembus 92 Kasus di Balikpapan, Didominasi Karyawan Tambang dan Migas
Disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, Kamis (7/1/2021) mengatakan kondisi wilayah khususnya di Kawasan Sungai Merdeka cukup memprihatinkan.
Bahkan dari laporan warga yang ia dapat, jalan seringkali rusak. Padahal warga memperbaiki jalan tersebut agar bisa dilewati.
"Intinya saya sangat miris dan prihatin masyarakat berlomba-lomba memperbaiki jalan. Disini lain ada yang gembira mereka mencari keuntungan dengan merusak (jalan)," ucapnya.
Baca juga: Melihat Kondisi Jalan Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Sepaku Penajam Paser Utara Kaltim, Rusak Parah
Baca juga: Persiapan Ibu Kota Negara di Kaltim, Pemkab Kukar Beber Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi
Baca juga: Tahun Depan, Hotel dan Restoran di Balikpapan jadi Primadona, Ibu Kota Negara Turut Beri Andil
Sementara itu ia cukup prihatin adanya aktifitas tambang di kawasan sumber air bersih. Sebab kawasan tersebut berpotensi tercemari bekas galian tambang.
"Ada masyarakat berlomba-lomba mencari air bersih dengan membuat sungai dan waduk namun Ada pihak lain yang kontradiktif. Ini kan tidak etis dan elok lah," ujarnya.
Baca juga: IKN jadi Prioritas, Kominfo RI Bakal Bangun Jaringan 5G dengan Design Outonomous di Ibu Kota Negara
Baca juga: Paser Bersiap jadi Penyangga Ibu Kota Negara, Dukung Ketahanan Pangan Kala Pandemi Covid-19
Baca juga: Ancaman Kerusakan Lingkungan di Pantai Matras Bangka Dibahas Komisi IV DPR, Kapal Tambang Menjauh
Ia menilai ada tiga titik lubang tambang di sekitar Sungai merdeka. Muhammad Samsun menginginkan agar aparat bertindak tegas terhadap pelaku tambang yang diduga Ilegal ini.
"Saya berharap aparat bertindak tegas agar terjaga lingkungannya apalagi ini calon IKN ( Ibu Kota Negara )," ujarnya.
"Sayang sekali calon IKN karut marut, tidak ada cadangan air bersih, kan repot," tegasnya.
Dengan masyarakat yang ada itu, sumber kurang jangan lagi dicemari dengan longsoran tambang.
"Akhirnya kebutuhan yang makin besar tidak terpenuhi," ujar Muhammad Samsun.