Virus Corona di Balikpapan
Dana Operasional Satgas Covid-19 Tingkat RT di Balikpapan Dapat Rp 2 Juta, Tunjang PPKM Mikro
Satgas penanganan Covid-19 tingkat RT di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, mendapat angin segar dari pemerintah Kota Balikpapan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Satgas penanganan Covid-19 tingkat RT di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, mendapat angin segar dari pemerintah Kota Balikpapan.
Pasalnya, Walikota Balikpapan Rizal Effendi dalam waktu dekat akan menggelontrokan dana operasional RT.
Hal tersebut dilakukan guna mendukung kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Baca juga: Gubernur Isran Noor Senang Kasus Covid-19 di Kalimantan Timur Terus Turun
Baca juga: MUI Kaltara Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa, Begini Penjelasannya
Mengingat kebijakan ini sudah ketiga kali diperpanjang dan terbukti efektif menekan angka terkonfirmasi positif Covid-19.
Setiap Satgas Covid-19 RT akan mendapat dana operasional senilai Rp 2 juta. Diambil dari dana tak terduga dan refocusing.
"Anggaran yang kita pakai dari DTT Rp 750 ribu per RT, dan dans refocusing sekitar Rp 1,25 juta. Sehingga total Rp 2 juta," katanya, Senin (29/3/2031).
Rizal mengatakan, dana operasional tingkat RT akan diberikan secara bertahap. Untuk dana Rp 750 ribu sudah bisa dicairkan.
Baca juga: Ziarah ke Pemakaman Covid-19 Diperbolehkan, Kadinkes Kutim Ingatkan Tertib Protokol Kesehatan
Sementara sisanya, masih dilakukan refocusing dan tengah dilaporkan kepada DPRD Kota Balikpapan minggu ini.
Ia pun optimis setiap Satgas Penanganan Covid-19 tingkat RT akan mendapat dana operasional sesegera mungkin.
"Untuk dana dari refocusing kemungkinan kita pakai sisa anggaran, ada silva yang kita pakai sehingga tidak mengganggu OPD," jelasnya.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka Kala Pandemi Covid-19, Balikpapan Butuh Tambahan Disinfektan
Berdasar data Satgas Covid-19 Balikpapan, saat ini sudah tak ada lagi wilayah atau RT yang masuk ke dalam zona orange.
Hanya tersisa beberapa RT yang masuk ke dalam zona kuning dan sebagian besar berada di dalam zona hijau.
Rincinya, terdapat 432 RT di zona kuning, dengan kriteria 1-5 rumah positif Covid-19. Sedangkam 1.252 RT masuk kategori zona hijau.
Tenaga Kesehatan Terpapar Corona Berkurang
Jumlah tenaga kesehatan (nakes) terpapar Covid-19 di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami penurunan sejak pertengahan Januari.
Hal tersebut tidak lepas dari adanya program vaksinasi terhadap nakes yang dilaksanakan serentak sejak 14 Januari 2021 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan grafik penurunan kasus nakes positif turun tajam.
"Mereka divaksin lebih awal pada bulan Januari dan grafiknya cukup tajam turunnya sampai bulan Maret ini," ujarnya, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Stok Reagen Sempat Kosong untuk Uji Sampel Virus Corona, Dinkes Kaltara Tambah 5.000 Reagan ke BNPB
Baca juga: Setelah B117 Inggris, Kini Ada Varian Baru Virus Corona, Belum Diberi Kode, PCR Biasa Sulit Deteksi
Berdasar data yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 di tahun lalu mencapai 222 orang.
Kemudian terjadi penurunan pada awal Januari 2021, terpapar 121. Kasus tersebut turun lagi di bulan Februari, dengan jumlah 77 orang.
Penurunan kasus nakes positif lebih dari 50 persen itu juga terjadi setelah selesai penyuntikkan vaksinasi kedua. Hingga akhir bulan Maret, hanya terdapat 17 kasus tenaga kesehatan.
"Memang setelah ada vaksinasi kita sangat melihat penurunan kasus positif terjadi pada tenaga kesehatan," urainya.
Baca juga: Sembuh dari Corona Bukan Berarti Tak Tertular Lagi, 3 Warga Balikpapan Ini Positif Covid-19 Dua Kali
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Nunukan, Tambah 6 Positif dan 1 Pasien Meninggal Lantaran Sesak Pernapasan
Selain itu, melandainya angka kasus Covid-19 di Kota Balikpapan juga dikarenakan salah satu kebijakan pemerintah kota.
Yakni dengan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di wilayah pemukiman.
Pemerintah Kota pun mengklaim langkah ini cukup efektif menekan laju penyebaran. Sebab, dari kasus yang menunjukkan ratusan, kini hanya puluhan saja.
"Adanya penurunan kasus kita tarik garis lurusnya karena ada PPKM mikro," ungkapnya.
"Ini dijalankan cukup lama, sudah tiga kali dua minggu," kata wanita yang kerap disapa Dio itu.
"Yang lainnya masih kita tunggu, baru keluarga dekat, semuanya negative," imbuhnya.
Penulis Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo