Berita Kukar Terkini
Bayar Fidyah di Bulan Ramadhan Tak Sembarangan, Ini Penjelasan Ketua MUI Kukar Amiruddin Edy
Saat ini umat Islam memasuki hari kedua puasa di Bulan Ramadhan. Beberapa hukum atau aturan kita jumpai, seperti bayar zakat fitrah dan bayar fidyah.
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Saat ini umat Islam memasuki hari kedua puasa di Bulan Ramadhan. Beberapa hukum atau aturan kita jumpai, seperti bayar Zakat Fitrah dan bayar Fidyah.
Membayar Fidyah sendiri merupakan hukum atau aturan bagi orang yang tidak dapat melaksanakan puasa di bulan Ramadan, sehingga diharuskan membayar Fidyah sebagai pengganti puasa.
Baca juga: Cara Membayar Fidyah Puasa Ramadhan bagi Ibu Hamil dan yang Tidak Mungkin Puasa, Boleh dengan Uang?
Baca juga: Kadar Zakat Fitrah dan Fidyah di Kukar Sudah Ditetapkan, Berikut Besarannya
Baca juga: Kadar Fidyah di Malinau Rp 68,5 Ribu, Tinggi Dibanding Tahun Lalu, MUI Beber Alasannya
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Amiruddin Edy mengimbau warga Kukar untuk tetap melaksanakan ibadah puasa selagi mampu melaksanakannya.
“Jangan berpatokan atau mengandalkan adanya Fidyah. Itu untuk orang tertentu saja,” ungkapnya.
Diketahui, hukum Fidyah sebenarnya berlaku untuk orang yang memang tidak mampu melaksanakan puasa, seperti orang lanjut usia (Lansia), orang sakit maupun orang yang sedang dalam kondisi hamil atau melahirkan.
“Jadi kalau masih gagah dan kuat harus tetap puasa. Fidya itu ada aturan khususnya, boleh dibayar di awal atau di akhir, terserah saja,” ujarnya.
Baca juga: Ini Tata Cara dan Hukum Membayar Fidyah, Bagi Orang yang Tidak Mampu Melaksanakan Puasa Ramadhan
Baca juga: Tahukah Anda, Inilah Orang yang Diperbolehkan Membayar Fidyah Puasa, Lengkap dengan Cara Bayarnya
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kukar, Mukhtar menjelaskan, pada Ramadhan tahun ini pembayaran Fidyah juga sudah diputuskan, yaitu dengan nilai berupa beras 7 ons ditambah lauk pauk sehingga berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu.
“Itulah yang akan dibayarkan oleh masyarakat yang tidak mampu melaksanakn puasa sehingga perlu membayarkan Fidyah sebagai pengganti dari puasanya tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Aris Joni | Editor: Mathias Masan Ola