Polemik SMAN 10 Samarinda
Usai RDP dengan DPRD Kaltim, Disdikbud Beber Pembelajaran di SMAN 10 Samarinda Seperti Biasa
Permasalahan antara pihak pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dengan Yayasan Melati hampir menemukan titik akhir.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
Baca Juga: Ketua Yayasan Benarkan Lahan Kampus Melati Samarinda tak Memiliki Surat Hibah Resmi dari Pemprov
Baca Juga: Polemik Pembongkaran SMAN 10 Melati Samarinda, Ini Kata Sekdaprov Kaltim
Belum lagi orangtua yang ada di kawasan dekat Kampus Melati itupun berharap anaknya masuk sekolah di tempat tersebut.
Jika dengan adanya kebijakan tersebut, membuat pupus harapan orangtua yang akan menyekolahkan anaknya di tempat tersebut.
Baca Juga: Polemik Yayasan Melati dan SMAN 10 Samarinda, DPRD Kaltim Sebut Dua Belah Pihak Minta Dipertemukan
Baca Juga: Yayasan Melati akan Renovasi Penuh Gedung Bekas SMAN 10 Samarinda, Kondisi Bangunan 85% Hancur
"Pengaruh untuk murid baru, yang jelas kuota sudah dikirim, tidak ada pengurangan," ucap Sutrisno.
Meskipun begitu terkait jumlah kuota tidak berpengaruh. Sebab kuota penerimaan itu berasal dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
Baca Juga: Bantah Tudingan Arogansi Terkait Pembongkaran Gedung, Yayasan Melati Berikan Klarifikasi
Baca Juga: Menghalangi Jalan Masuk Mobil Pengangkut Sampah, Empat Lapak di Pasar Segiri Samarinda Dibongkar
"Kuota penerimaan siswa dihitung sama MKKS," ucapnya.
Penulis Jino Prayudi | Editor: Budi Susilo