Berita Kutim Terkini
Instansi Pendidikan di Kutai Timur Ikut Seminar IKM, Dihadiri Guru dan Kepsek di Sangatta Utara
Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) mengelar seminar Pendidikan untuk guru dari jenjang TKK, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) mengelar seminar Pendidikan untuk guru dari jenjang TKK, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Tidak hanya guru YPPSB, Kepala Sekolah se Kecamatan Sangatta Utara serta perwakilan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kutai Timur (Kutim) juga mengikuti seminar tersebut.
Seminar ini diisi oleh pemateri dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud Feisal Ghozaly, LL.B (Hons), LL.M (Can) dan Dr Suhardini Nurhayati, M.Pd dari Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur Kawasan Pemerintah Bukit Pelangi, seminar tersebut mengangkat tema “Pendidikan Indonesia Masa Depan dan Implementasi Kurikulum Merdeka”.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang yang membuka acara secara resmi menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah-sekolah.
Baca juga: Pimpin Upacara Peringatan Hardiknas, Wabup Kukar: Bergerak untuk Merdeka Belajar
Baca juga: Program Merdeka Sinyal Pemkab Kutim Sejalan dengan Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Baca juga: Hardiknas 2022 di Balikpapan, Walikota Rahmad Masud Singgung Merdeka Belajar
“Kita berikan apresiasi untuk YPPSB yang menerapkan kurikulum ini, meski masih baru di tingkat TK, SD Kelas 1, 4 dan 7 yang akan memulainya," ujarnya saat memberikan sambutan, Senin (30/5/2022).
Kepada Dinas Pendidikan Kutim, Wabup Kasmidi meminta agar dibuatkan pola tertentu untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar bagi instansi pendidikan.
Khususnya di luar Kecamatan Sangatta, seperti daerah hulu dan pesisir agar semua Kepala Sekolah memahami bagaimana Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar tersebut.
"Saya meyakini Program Merdeka Belajar ini pasti lebih baik dan lebih simple. Alhamdulillah, walaupun program ini belum menjadi kewajiban semua sekolah, namun YPPSB sudah memulainya," ujarnya.
Dirinya berharap para guru-guru dapat menyamakan pemahaman bagaimana standar dan implementasi kurikulum merdeka ini.
Baca juga: Unikarta Siapkan Regulasi dan Mekanisme Hadapi Kurikulum Baru Merdeka Belajar
YPPSB dapat menjadi percontohan bagi sekolah lain dalam menerapkan kurikulum baru tersebut.
Oleh karena itu, diharapkan saat seminar berlangsung, para peserta memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya dan berinteraksi aktif dengan narasumber.
Selanjutnya orang nomor dua di Kutim tersebut menerangkan, dengan adanya Pandemi Covid-19 terjadi pergeseran di dunia pendidikan karena lebih mengedepankan pada teknologi informasi (TI).
Seperti janji Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang ketika diamanahkan memimpin Kutim, akan memerdekakan sinyal di seluruh desa.
Baca juga: Optimalkan Merdeka Belajar, KNI Gandeng Disdikbud Beri Pelatihan Pengembangan SDM Guru di Bontang
