Berita Paser Terkini
Permintaan Ekspor Tinggi, DLH Paser Kembangkan Budidaya Serai Wangi Jadi Minyak Atsiri
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser tengah mengembangkan budidaya serai wangi di lahan 14 hektar
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser tengah mengembangkan budidaya serai wangi di lahan 14 hektar.
Pengembangan budidaya serai wangi yang bisa diolah menjadi minyak atsiri tersebut, berlokasi di Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Jumat (10/2/2023).
Kabid Pengelolaan Tahura pada DLH Paser, Teguh Haryanto mengatakan proses pengolahan dilakukan melalui penyulingan, bahkan limbahnya bisa diproduksi kembali menjadi sabun cuci piring, pelembut pakaian dan balsam.
"Bahan pokoknya, tanaman serai wangi yang sedang kita kembangkan. Sudah ada contohnya, dari tanaman itu bisa kita ambil minyaknya untuk parfum. Limbahnya, namanya cairan hidrosol, bisa diproduksi lagi menjadi sabun, pelembut pakaian, dan balsam," jelasnya.
Baca juga: Tunjang Pengelolaan Sampah Mandiri, DLH Paser Serahkan 10 Kendaraan Roda Tiga
Baca juga: DLH Paser Bakal Tiadakan Sejumlah TPS di Empat Ruas Jalan Kota Tanah Grogot
Saat ini, Tahura Paser bersama kelompok wanita tani di empat desa yaitu Saing Prupuk, Petangis, Tabru, dan Mengkudu, sedang mengembangkan bahan pokok untuk produksi tersebut.
"Tanaman serai wangi yang di tanam di lahan terbuka dan lereng pada kawasan konservasi itu berfungsi sebagai penahan laju erosi," urainya.
Pemanfaatan hasil budidaya menjadi sesuatu bernilai ekonomi, kata Teguh bertujuan untuk merangsang para kelompok tani menanam.
"Sehingga dengan kawasan Tahura bisa lestari secara lingkungan, dan lestari pula secara sosial dan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk produksi skala besar pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pengusaha yang siap membeli minyak atsiri.
Dalam artian, kata Teguh mereka merupakan pengusaha yang tergabung dalam Dewan Atsiri Indonesia.
"Karena minyak yang dihasilkan nanti untuk dieskpor, maka kita komunikasinya melalui pengusaha dari Atsiri," terangnya.
Idealnya, sambung Teguh, lahan 10 hektar sudah cukup untuk memenuhi pabrik untuk produksi skala besar.
Saat ini, Tahura memiliki gedung penyulingan, yang berisi dua mesin yaitu satu mesin untuk menyuling serai, dan mesin lainnya untuk menyuling nilam.
"Baru-baru ini, kelompok tani setempat sudah pernah panen 18 rumpun serai, kurang lebih sebanyak 200 kilogram, yang dihargai Rp500 per kilogramnya," bebernya.
Baca juga: DLH Paser Sayangkan Banyak Sampah Berserakan di Areal Gentung Temiang Usai Pelaksanaan Even
Jika target produksi sudah besar, kata Teguh sebagai komitmen kerjasama usaha, Tahura Paser akan menjadwalkan penandatanganan kerjasama antara Bupati Paser dengan pengusaha yang tergabung di Dewan Atsiri.
UMKM di Paser Kaltim Naik Kelas, Kolaborasi Pemkab dan Indomaret Buka Akses Pasar Lebih Luas |
![]() |
---|
Pemkab Paser Dorong Perkuat Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Tebru Paser Damai |
![]() |
---|
Pusat Siapkan Rp19 Miliar untuk Bangun Ulang Jembatan Busui Paser, Perusahaan Lepas Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Pelantikan PCNU Paser 2025-2030, Legislatif Dorong Kolaborasi Ulama dan Pemerintah |
![]() |
---|
Hadiri Pelantikan PCNU Paser, Bupati Fahmi Fadli Dorong Sinergi Wujudkan TUNTAS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.