Berita Penajam Terkini
Pemerintah Siapkan Skema Penanganan Banjir di IKN Nusantara
Banjir yang terjadi di Kecamatan Sepaku, diakui sebagai banjir tahunan yang telah terjadi sejak lama, bahkan sejak Ibu Kota Negara (IKN) belum pindah
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Banjir yang terjadi di Kecamatan Sepaku, diakui sebagai banjir tahunan yang telah terjadi sejak lama, bahkan sejak Ibu Kota Negara (IKN) belum ditetapkan pindah.
Demikian diakui Sekretaris Camat (Sekcam) Sepaku Hendro Susilo kepada TribunKaltim.Co, Kamis (23/3/2023).
Penyebab banjir selain karena intensitas hujan yang tinggi, juga karena Daerah Aliran Sungai (DAS) serta drainase yang tidak pernah dilakukan normalisasi dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Jadi banjir itu memang sudah dari dulu, bukan karena ada IKN terus tiba-tiba ada banjir,” ungkapnya.
Hendro mengungkapkan, banjir semakin sering terjadi, karena sebelumnya penanganan yang dilakukan sebatas memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk melakukan evakuasi saat bencana tersebut terjadi, maupun dalam bentuk pemberian bantuan terhadap masyarakat yang terdampak banjir.
Baca juga: Daftar Titik-Titik Banjir di Kecamatan Sepaku yang Jadi Lokasi KIPP IKN Nusantara
Baca juga: Penyebab Banjir IKN Nusantara Versi FWI, Tak Hanya Curah Hujan Tapi Lingkungan Rusak
Terbatasnya anggaran yang digelontorkan, menjadikan penanganan banjir di Sepaku belum optimal.
“Banjir di Sepaku minimal sekali dalam setahun, penanggulangan banjir sebelum ada IKN menggunakan dana desa, jadi tidak optimal,” sambungnya.
Dengan hadirnya IKN, penanganan banjir diyakini dapat maksimal. Hal itu terlihat dari program-program penanganan banjir, sudah mulai dilakukan oleh Kementerian PUPR maupun Otorita IKN.
“Justru ketika ada IKN ini, penanganan terkait dengan banjir justru malah yang lebih intens dan lebih serius juga lebih masif,” lanjutnya.
Terbaru, pada Jumat (17/3/2023) bencana banjir melanda Kelurahan Sepaku dan Desa Pemaluan.
Hal ini merupakan dampak dari tingginya intensitas curah hujan dan belum berfungsinya alur pengendalian banjir yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Genangan air tersebut sebagian besar melanda wilayah dataran banjir, yang dihuni penduduk dan sudah sering terjadi sebelumnya.
Namun, banjir yang melanda kawasan IKN Nusantara tersebut tidak berlangsung lama dan cepat surut, berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti BPBD Penajam Paser Utara, Koramil, Polsek, Perangkat Kecamatan, Kelurahan, Kementerian PUPR, dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),
Terkait dengan penyebab banjir di wilayah tersebut, telah diidentifikasi pemerintah melalui Otorita IKN dan Kementerian PUPR.
Perkiraan penyebab banjir tersebut antara lain, yakni adanya gorong-gorong yang tidak optimal, curah hujan tinggi di hulu sungai, okupansi dataran banjir oleh warga, belum selesainya konstruksi penanggulangan Sungai Sepaku, dan pengaruh pasang surut yang ditemui mulai dari muara hingga merambat jauh ke arah hulu sungai melintasi Jalan Provinsi di Kecamatan Sepaku.
Baca juga: Mitigasi Banjir di Sepaku Kawasan IKN Nusantara, 7 Titik jadi Langganan Genangan Air
| Kadis Pertanian PPU Dorong SPBU Khusus Petani Babulu, Solusi Atasi Rebutan Solar Bersubsidi |
|
|---|
| Momentum Hari Pahlawan, Sekda Tohar Ajak Warga PPU Jadi Pahlawan di Masa Kini |
|
|---|
| Pemkab Penajam Paser Utara Pelajari Program Makanan Bergizi Kota Balikpapan |
|
|---|
| Desa Sukaraja PPU Kembangkan Kampung Buah untuk Tingkatkan Ekonomi Warga |
|
|---|
| Kampung Buah Sukaraja Dorong Ekonomi Hijau, Warga PPU Dapat Bibit dan Pelatihan Pertanian |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/Banjir-yang-terjadi-di-Sepaku-beberapa-waktu-lalu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.