Berita Paser Terkini

Paser Masuk Wilayah Rawan Karhutla, Wabup Masitah Minta Semua Pihak Waspada

Wakil Bupati (Wabup) Paser Syarifah Masitah Assegaf mengimbau semua pihak agar bisa mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.COM/SYAIFULLAH IBRAHIM
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf saat meninjau kesiapan alat dari dinas terkait, dalam mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), yang berlangsung di Mapolres Paser, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (22/6/2023). TRIBUNKALTIM.COM/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Wakil Bupati (Wabup) Paser Syarifah Masitah Assegaf mengimbau semua pihak agar bisa mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Utamanya mengantisipasi wilayah yang rawan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada beberapa titik lokasi.

Wabup Paser Syarifah Masitah Assegaf menyampaikan, saat ini Provinsi Kalimantan Timur masuk pada urutan ke 24 di Indonesia dengan kasus Karhutla.

"BMKG juga mendeteksi 30 titik panas di Kaltim, yang merupakan indikator awal kebakaran hutan dan lahan," kata Masitah, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: 17 Desa Masuk Kategori Mandiri, DPMD Pastikan Tak Ada Lagi Desa Tertinggal di Paser

Guna mengantisipasi hal tersebut, unsur Forkopimda yang terdiri dari TNI/Polri, BPNPB hingga para Satgas Karhutla Kabupaten paser diminta untuk waspada.

"Karena wilayah kita secara khusus dan Kaltim pada umumnya merupakan daerah rawan terhadap karhutla, terutama disebabkan oleh faktor manusia," imbuhnya.

Utamanya menjelang kemarau, yang diperkirakan puncak panas akan terjadi pada Agustus mendatang.

Meskipun Kabupaten Paser sudah memetakkan titik panas, semua pihak tetap diminta waspada agar kasus Karhutla tidak meluas mengingat dampak negatif yang ditimbulkan.

Baca juga: Sebanyak 8 Kasus Karhutla Terjadi hingga Juni Tahun 2023 di Kabupaten Berau

"Ini tentunya tanggung jawab kita semua untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan Karhutla, sehingga sinergi semua pihak perlu ditingkatkan lagi," tandas Masitah.

Peningkatan sinergi yang dimaksud, baik berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, patroli darat juga udara yang menyangkut patroli mandiri dan pemanasan dini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved