Berita Viral

Tugas Praka RM di Paspampres, Bukan Mengawal Jokowi, Ada Tambahan 1 Tersangka Perempuan, Kakak Ipar

Tugas Praka RM di Paspampres, bukan mengawal Presiden Jokowi. Selain Praka RM, Praka HS dan Praka J, ada tambahan 1 tersangka perempuan, kakak ipar.

Editor: Amalia Husnul A
Istimewa via Tribun-Medan.com
Dari kiri ke kanan: Praka RM, Praka HS, dan Praka J. Oknum Paspampres dan anggota TNI lainnya yang menjadi terduga pelaku penganiayaan pemuda Aceh, Imam Masykur hingga tewas. Selain ketiga oknum anggota TNI tersebut, masih ada satu tersangka lainnya, dari masyarakat sipil, jenis kelamin perempuan, yang ternyata kakak ipar Praka RM. Tugas Praka RM di Paspampres, bukan mengawal Presiden Jokowi. Selain Praka RM, Praka HS dan Praka J, ada tambahan 1 tersangka perempuan, kakak ipar. 

Identitas tiga terduga pelaku diketahui setelah penyidik melacak telepon seluler milik korban yang dijual Praka RM.

Danpomdam Jaya juga menyebut motif para pelaku menganiaya korban hingga tewas adalah untuk mendapatkan uang.

"(Motifnya) untuk sementara pemerasan," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribun-Medan.com di artikel berjudul Praka RM Bukan Pengawal Presiden Tapi Urus Motor Patwal, Sementara Tersangka Perempuan Kakak Iparnya.

Ia berjanji, atas tindak kejahatan tersebut, TNI AD akan memberikan sanksi hukum pidana maksimal dan penjara militer.

"Sanksinya hukum pidana maksimal dan pidana militer dengan pemecatan," lanjutnya.

Saat ini, Pomdam Jaya masih mendalami adanya keterlibatan pelaku lain.

Diungkapkan, awalnya tiga tentara ini menangkap Imam Masykur (25) dengan modus berpura-pura menjadi aparat kepolisian.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," kata Irsyad.

Ketiganya diduga melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap Imam karena Imam diduga menjual obat-obatan ilegal.

Baca juga: HP Paspampres yang Culik dan Aniaya Imam Masykur Belum Ditemukan, Pomdam Telusuri Motif Sebenarnya

Informasi yang dihimpun, mereka sempat mengaku kepada warga sekitar sebagai polisi ketika membawa Imam.

Namun karena permintaan tebusan tersebut tidak dikabulkan, Imam terus dipukuli di antaranya di bagian punggung.

Video yang diduga penganiayaan terhadap Imam tersebut juga tersebar di media sosial.

Dalam video beredar, tampak seorang pemuda yang diduga Imam Masykur mengerang kesakitan karena punggungnya dipukul berulang kali menggunakan sebuah alat.

Bahkan di video lain yang beredar punggung pemuda tersebut tampak telah terluka dan berlumuran darah.

Pemuda tersebut juga terdengar mengucapkan kalimat dengan bahasa daerah sambil menangis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved