Berita Berau Terkini

Pembelian Beras di Berau Mulai Dibatasi Hanya 10 Kg Per Hari

Sejumlah ritel nasional dan supermarket di Berau batasi pembelian Beras, maksimal dalam satu hari hanya dapat membeli sebanyak 10 Kilogram (Kg)

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Salah satu ritel di Berau menerapkan pembatasan pembelian beras.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB - Sejumlah ritel nasional dan supermarket di Berau batasi pembelian Beras, maksimal dalam satu hari hanya dapat membeli sebanyak 10 Kilogram (Kg).

Seorang karyawan Alfamidi di Jalan Murjani II, Sri Wulandari membenarkan adanya pembatasan dalam pembelian beras di seluruh Alfamidi.

Pembatasan pembelian dilakukan sejak beberapa lalu. Walaupun Ia tidak memastikan betul penyebabnya.

Kebijakan tersebut mengikuti pemberlakukan dari pusag, lantaran stok beras yang dikhawatirakan menipis.

"Betul. Di Alfamidi pembatasannya 10 Kilogram per konsumen atau 2 pcs,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Senin(9/10/2023).

Baca juga: Harga Beras di Kutim Terus Naik, Salah Satu Faktor Gagal Panen dan Kelangkaan BBM

Baca juga: Pro Kontra Statement Mendagri soal Harga Beras Mahal, Masyarakat Diminta Konsumsi Ubi atau Singkong

Saat ini dia belum bisa memastikan sampai kapan pembatasan berlaku. Meski begitu, dia belum mendapati warga yang berupaya memborong.

"Jarang ada yang borong. Belinya kebanyakan satu-satu. Semua berjalan normal, enggak berdampak apapun meski ada pembatasan. Stok beras normal, segitu saja. Untuk pembatasan sampai kapan belum ada pemberitahuan," imbuhnya.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan mengatakan sejak bulan Mei lalu, kenaikan komoditas beras sudah mengalami kenaikan namun sampai sekarang sudah mulai stabil.

Dirinya mengakui, kenaikan harga beras secara Nasional memang mengalami kenaikan yang disebabkan oleh elnino.

Namun, dampak dari elnino sendiri tidak begitu berpengaruh kepada persediaan di Kabupaten Berau, karena konsumsi beras masyarakat lebih banyak dari produksi sendiri.

Berdasarkan perhitungan, stok beras minimal harus bertahan selama dua bulan, namun untuk Kabupaten Berau mampu bertahan hingga lima bulan.

"Kalau dihitunga dengan pragnosa, kita sampai lima bulan, jadi itu lebih dari tahan dari standar yang ditentukan," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak Bulog, seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Program SPHP adalah program yang diluncurkan pemerintah sebagai bentuk lain operasi pasar (OP) yang sebelumnya dilakukan untuk mengintervensi pasar.

SPHP menggunakan beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog, dijual dalam kemasan, bukan lagi curah.

Baca juga: Harga Beras di Kabupaten Berau Naik Sejak Bulan Mei

"Jadi ada beras yang kualitas medium yang harganya itu lebih rendah dari harga medium yang lain dengan harga Rp11.500 per kilo dan itu ada di Bulog san disebar ke warung-warung juga," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pasar murah melalui festival kuliner yang di dalamnya ada bazar pangan murah pada 16 sampai 18 Oktober mendatang. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved