Berita Kaltim Terkini

Dampak El Nino Kaltim Ganggu Produksi Padi dan Turunkan Luasan Lahan Panen

Dampak el nino mengganggu produksi padi serta tercatat sudah mengurangi luas lahan panen Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
ILUSTRASI - Lahan pertanian dampak El Nino mengganggu sentra produksi pertanian dan luas lahan panen. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dampak el nino mengganggu produksi padi serta tercatat sudah mengurangi luas lahan panen Provinsi Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan dampak El Nino benar-benar telah terjadi.  Ia juga meninjau dua lokasi pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara.

Hasilnya, El Nino berdampak ke aspek produksi sentra-sentra pangan yang menyebabkan turunnya produksi petani.

Baca juga: Dampak El Nino di Kaltim, Pj Gubernur Kaltim Ungkap Hasil Pertanian di Kukar dan PPU Menurun

"Di Babulu (PPU) dan Tenggarong Seberang (Kukar) terdampak, karena kekurangan pasokan air, kendalanya disitu," tukasnya, Minggu (29/10/2023) lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam laporan terbarunya melaporkan luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 57,14 ribu hektare.

Hal tersebut mengalami penurunan sebanyak 7,83 ribu hektare atau 12,05 persen dibandingkan luas panen padi di tahun 2022 sebesar 64,97 ribu hektare.

"Penurunan luas panen padi tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 sebesar 12,05 persen," terang Ketua Tim Harga dan UMKM BPS Kaltim, Indri Astanti, Minggu (5/11/2023).

Dampak El Nino adanya kenaikan suhu dan kemarau panjang juga turut membuat gagal tanam dan gagal panen sehingga mempengaruhi pasokan pangan, salah satunya beras.

Baca juga: Dampak El Nino di Paser tak Signifikan Pengaruhi Harga Beras di Pasar

Kemudian, banjir di beberapa wilayah menyebabkan gagal panen pada awal tahun 2023.

Contohnya, di beberapa desa di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) yang merupakan salah satu sentra padi.

Tercatat sepanjang Januari-September 2023 petani di Kaltim memproduksi sebanyak 200,85 ribu ton gabah kering giling (GKG).

Sumbangan terbanyak tiga kabupaten:
1. Kutai Kartanegara
2. Penajam Paser Utara
3. Kabupaten Paser

"Di periode tersebut Kabupaten Kutai Kartanegara memproduksi 106,41 ribu ton, Penajam Paser Utara 44,12 ribu ton, dan Kabupaten Paser memproduksi 26,37 ton GKG," jelas Indri.

Baca juga: Dampak El Nino di Paser, Berpengaruh pada Ketersediaan Air Bersih dan Rentan Karhutla

Tiga Kabupaten/Kota lain dengan produksi padi terendah, Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu.

Lebih lanjut Indri menyebut, produksi padi 200,85 ribu ton GKG mengalami penurunan sekitar 9,97 ribu ton GKG atau sebesar 4,73 persen, dibandingkan periode Januari-September 2022 dimana sebesar 210,81 ribu ton GKG.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved