Berita Nasional Terkini

Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Kemenkes Mengimbau Tunda Bepergian ke Negara yang Kasusnya Naik

Kasus Covid-19 naik lagi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mengimbau untuk menunda bepergian ke negara yang tren kasusnya tengah naik.

|
Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi. Kasus Covid-19 naik lagi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mengimbau untuk menunda bepergian ke negara yang tren kasusnya tengah naik 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Covid-19 naik lagi di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada dua varian baru Covid-19 yang menyebabkan kenaikan jumlah kasusnya.

Selain itu Kemenkes juga mengimbau menunda bepergian ke negara yang tren kasus Covid-19 naik. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan karena adanya varian baru.

Baca juga: Terjawab Kenapa Kasus Covid-19 di Singapura Naik 2 Kali Lipat dalam Sepekan, Bagaimana di Indonesia?

Baca juga: Penduduk Kaltim yang Bekerja Capai 1,8 Juta Orang, Ternyata Naik Pasca Pandemi Covid-19

Baca juga: Korupsi Pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes, KPK: Nilai Kontrak Rp 3,03 Triliun untuk 5 Juta Set APD

Menurut Nadia, varian baru yang saat ini dominan di Indonesia yakni varian Eris atau EG.5 dan EG.2.

"Kasus Covid-19 naik karena ada varian baru.

Itu fenomena yang memang terjadi," ujar Nadia, Selasa (5/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul "Kasus Covid-19 Kembali Naik, Kemenkes: Karena Adanya Varian Baru".

Nadia menjelaskan, peningkatan kasus terjadi dari yang biasanya ada 10-20 kasus dalam seminggu.

Lalu pada pekan kemarin menjadi 267 kasus per minggunya.

"Varian yang dominan juga saat ini EG.5 dan EG.2 di Indonesia. Sama seperti di Singapura," lanjutnya.

Nadia kemudian menyarankan sejumlah langkah agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19 saat terjadi kenaikan kasus.

Pertama, jika mengalami sakit, sebaiknya warga memakai masker.

Pemakaian masker juga disarankan digunakan bagi warga lansia atau warga dengan penyakit bawaan (komorbid) saat berada di tempat umum.

"Lalu tetap praktikkan rajin mencuci tangan. Jika merasakan sakit, segera ke fasilitas kesehatan," kata Nadia.

"Masyarakat sebaiknya menunda bepergian ke negara yang saat ini ada lonjakan kasus Covid-19.

Terakhir, segera lengkapi vaksinasi Covid-19," tambahnya.

Penduduk Singapura Dianjurkan Vaksinasi

Singapura tercatat mengalami peningkatan kasus positif Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara dalam pekan-pekan terakhir.

Merujuk otoritas kesehatan Singapura, jumlah infeksi Covid antara 19-25 November lalu meningkat dari 10.726 kasus menjadi 22.094 kasus.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul "Kasus Covid-19 Varian Baru Naik di Sejumlah Negara Asia Tenggara, Begini Situasinya", sekitar 70 persen kasus positif dipicu varian EG.5 dan subrangkaiannya HK.3.

Meski jumlah kasus berlipat ganda, otoritas Singapura menyebut jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk yang di ruang intensif (ICU), tidak melonjak.

Dalam keterangan tertulis, Kementerian Kesehatan Singapura menduga peningkatan kasus ini dipicu musim liburan akhir tahun dan penurunan imunitas masyarakat.

Baca juga: DPRD Balikpapan Ingin Pastikan Pemakaman Covid-19 tak Tumpang Tindih Lahan Milik Warga

"Saat ini tidak ada indikasi bahwa subvarian virus yang baru lebih mudah menular atau memicu gejala yang lebih parah ketimbang varian sebelumnya telah beredar," tulis Kementerian Kesehatan Singapura, seperti dikutip The Straits Times.

Serupa dengan anjuran Kementerian Kesehatan Indonesia, otoritas Singapura meminta masyarakat terus mengikuti program vaksinasi.

"Dosis tambahan sekitar satu tahun setelah vaksin terakhir direkomendasikan untuk orang-orang berusia 60 tahun lebih, orang-orang yang rentan secara medis, serta warga yang tinggal di panti jompo," tulis Kementerian Kesehatan Singapura.

Warga Singapura berusia di atas enam bulan juga dianjurkan menerima dosis vaksin tambahan, terutama mereka yang bekerja di fasilitas kesehatan dan bekerja sebagai perawat kelompok masyarakat rentan.

Kasus Covid-19 Melonjak di Malaysia

Di Malaysia, kasus Covid-19 baru selama 19 hingga 25 November lalu mencapai 3.636 kasus. Angka itu setara dengan peningkatan sebesar 57,3 persen.

Pada pekan sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 di Malaysia tercatat sebanyak 2.305 kasus.

Dari total kasus itu, merujuk keterangan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, 98 persen orang yang terpapar menunjukkan gejala ringan.

Menurut dia, hampir setengah dari total orang yang terpapar Covid tersebut berusia antara 20 dan 40 tahun.

"Meskipun ada peningkatan kasus Covid-19, situasi masih terkendali dan fasilitas kesehatan pun tidak kelimpungan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Rugikan Negara Rp 1,3 M, Buronan 9 Tahun Asal Samarinda Ditangkap Berkat Data Vaksinasi Covid-19

Hingga akhir pekan kemarin, Kementerian Kesehatan Malaysia mendeteksi setidaknya delapan klaster aktif Covid-19.

Terdapat 121 kasus positif dari delapan klaster tersebut.

"Mayoritas laporan yang kami terima adalah klaster dari sektor pendidikan," kata Muhammad Radzi.

Presiden Filipina terpapar

Peningkatan kasus Covid-19 sebelumnya telah dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan di Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dinyatakan juga terpapar dan akan menjalani isolasi mandiri selama lima hari.

Istana Kepresidenan Filipina, dalam keterangan tertulis, Selasa pagi tadi, menyebut kesehatan Marcos tidak memburuk sehingga dia bisa mengikuti sejumlah pertemuan daring.

"Presiden tetap sehat untuk menjalankan tugas-tugasnya dan akan mengikuti agenda yang telah disusun secara daring," begitu tulis keterangan tersebut, seperti dilansir Reuters.

Merujuk data Kementerian Kesehatan Filipina, terdapat 1.340 kasus positif Covid-19 dalam satu pekan terakhir.

Baca juga: Apa Itu Disease X? Penyakit yang Dikhawatirkan WHO Berpotensi menjadi Pandemi Baru setelah Covid-19

(*)

Update Berita Nasional Terkini

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved