Horizzon

Debat Cawapres, Apa Urgensinya?

Silang pendapat terkait Debat Calon Presiden ini mulai memanas ketika muncul wacana KPU bakal meniadakan Debat Khusus Calon Wakil Presiden

|
Penulis: Ibnu Taufik Jr | Editor: Syaiful Syafar
Dok Tribun Kaltim
Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim. 

Entah terpancing atau memang sengaja menjawab tudingan tersebut, Drajad memastikan bahwa pihaknya telah banyak berdiskusi dengan Gibran dengan tema ekonomi.

Drajad juga mengaku sudah menekankan poin-poin yang akan diangkat Gibran saat tampil di debat resmi KPU mendatang.

Dengan percaya diri, Drajad bahkan mengklaim bahwa pihak-pihak yang selama ini meremehkan kapasitas Gibran akan dengan sendirinya menarik tudingan tersebut.

Drajad memastikan akan ada kejutan saat Gibran tampil di Debat Cawapres.

Baca juga: Sakit Menahun Demokrasi Indonesia

Reaksi dari TKN ini sesungguhnya agak blunder.

Sebab esensi daripada debat kandidiat bukan soal bagaimana seorang calon memahami materi yang akan didebatkan.

Debat Capres atau Cawapres esensinya adalah untuk melihat isi dan konsepsi dari kontestan yang akan menahkodai 270 juta rakyat Indonesia lima tahun ke depan.

Debat Capres-Cawapres tentu bukan tentang ujian bagaimana hasil belajar kontestan tentang tema yang akan diangkat.

Jauh lebih esensi dari sekadar piawai memahami tema, debat tentu digelar untuk memaparkan isi kepala, konsep dan rencana implementasi yang dimiliki oleh kontestan.

Sederhananya, jika diibaratkan dalam soal ujian, debat capres atau cawapres bukan ujian pilihan ganda yang menguji hafalan atau pemahaman seseorang.

Debat Capres-Cawapres adalah ujian essay dan bahkan open book di mana mereka harus mengembangkan pemahaman yang dimiliki menjadi konsep saat terpilih.

Kedalaman dalam pemahaman berikut penjabarannya inilah yang bakal dinilai oleh rakyat sebagai pemilik suara tentang siapa yang lebih layak untuk memimpin lima tahun ke depan.

Baca juga: Pemilu dan Publik yang Semakin Apatis

Debat di Pilpres sesungguhnya adalah salah satu upaya untuk mengajak pemilih menjadi lebih cerdas dengan mendasarkan rasionalitas sebagai alasan untuk menjatuhkan pilihan.

Debat Pilpres dimaksudkan untuk mengurangi alasan-alasan irasional termasuk perasaan, kedekatan, ketokohan dan sejenisnya yang selama ini menjadi alasan utama pemilih kita.

Debat Pilpres tentu dimaksudkan untuk memigrasi alasan suka-tidak suka yang didasarkan perasaan menjadi alasan kapabilitas yang didasarkan pada rasionalitas pemilih.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 

Lonjakan PBB dan Judul Clickbait

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved