Horizzon
Waktu Balas Dendam
Frasa-frasa tentang keputusasaan anak negeri ini sesungguhnya sudah sering nyaring kita dengar dan lihat.
Penulis: Ibnu Taufik Jr | Editor: Syaiful Syafar
Praktik jual beli suara yang nyata-nyata di sekitar kita adalah penanda nyata bahwa Pemilu kita benar-benar tak lebih dari sekadar bursa jual beli kekuasaan.
Siapa yang bakal melenggang ke lembaga dewan, bukanlah mereka yang kita percayai untuk menyuarakan hak-hak kita. Mereka adalah pencari kekuasaan yang sudah lunas membayar dengan rupiah.
Jika boleh jujur, kita semua paham dengan situasi ini.
Bisa dipastikan, jika satu persatu di antara kita ditanya, tak ada satupun yang nyaman dengan situasi ini.
Kita semua adalah korban pengkhianatan dari praktik jual beli kekuasaan melalui Pemilu.
Kita semua juga tahu bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan semua ini hanyalah dengan aksi pembangkangan massal terhadap caleg pemburu kekuasaan.
Baca juga: Netralitas yang Sudah Berubah Makna
Bolehkah untuk kali ini saja, kita bersepakat justru untuk tidak mencoblos caleg yang sudah membeli kita?
Kita percaya, semua sepakat untuk itu. Yang kita butuhkan hanya satu, dirijen yang bisa mengorkestrasi ini.
Tak berlebihan, jika kita akhirnya juga berharap jika kampanye soal pembangkangan massal ini perlu dilakukan.
Bisa jadi ini sudah terlambat, namun masih bukankah peradaban kita saat ini juga sudah sangat dinamis?
Siapa tahu dalam satu-dua hari ke depan ada video FYP yang viral di TikTok yang mampu menjadi dirijen untuk menjadi momentum gerakan massal ini.
Baca juga: Sakit Menahun Demokrasi Indonesia
Selain TikTok, kita juga berharap agar Tuhan tak lagi terlalu baik pada politisi-politisi busuk hingga membiarkan mereka kembali berkuasa dengan uang.
Kita berharap Pemilu 2024 ini ada campur tangan Tuhan.
Sudah saatnya kita berharap agar Tuhan tidak bersikap adil-adil amat.
Saat ini kita butuh Tuhan ikut campur dengan menolong kita yang membutuhkan keadilan dengan mengesampingkan doa-doa mereka yang selalu mengkhianati kekuasaan yang mereka miliki.
Lalu soal Pilpres bagaimana?
Jika kita sepakat bahwa Pemilu 2024 ini adalah momentum untuk menjadikan semua lebih baik, soal Pilpres adalah soal sederhana.
Kalaupun kita sulit bersepakat menentukan pilihan yang sama, setidaknya kita bisa sepakat menghindari pilihan yang sama. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.