Berita Nasional Terkini

Luhut Tolak Jadi Menteri Lagi Bila Prabowo Menangi Pilpres 2024, Ingin Program Jokowi Diteruskan

Luhut Binsar Pandjaitan tlak jadi menteri lagi bila Prabowo Subianto menangi Pilpres 2024, ingin program Jokowi diteruskan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Luhut Binsar Pandjaitan tlak jadi menteri lagi bila Prabowo Subianto menangi Pilpres 2024, ingin program Jokowi diteruskan 

Keberlanjutan dari apa yang dibuat pak Jokowi, dan juga tentu ada penyempurnaan sana sini, karena enggak mungkin itu selesai satu presiden, bisa satu dua presiden baru selesai," kata dia.

Luhut pun optimistis Prabowo-Gibran akan memenangkan kontestasi politik lima tahunan ini dalam satu putaran.

"Kita lewat dari survei-survei aja. Kalau saya pikir ya satu putaran," kata dia.

Baca juga: Intip Suasana War Room Litbang Kompas, Sampel 2.000 TPS, Cek Hasil Quick Count Siapa Capres Terkuat

Tak Terima Disebut Ganjar Jenderal Mencla-Mencle

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasannya mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Alasan ini diungkapkan Luhut lantaran disebut Ganjar Pranowo sebagai Jenderal yang mencla-mencle.

Diketahui, Ganjar Pranowo menyebutkan, ada tiga Jenderal yang mencla-mencle dan tidak akan menjadi panutannya.

Ganjar menyatakan hal itu karena melihat ketiga Jenderal ini tidak satu kata antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Mulanya, Ganjar menyinggung pentingnya anak-anak purnawirawan untuk berlaku konsisten di setiap langkah hidupnya.

"Saya bukan anak pemberontak. Saya anak patriot republik ini.

Catatan pertama yang ingin saya sampaikan, sekali lagi konsistensi.

Ketika kemudian republik ini berjalan, sejarah demi sejarah kita lalui.

Maafkan saya pada orangtua saya kalau saya memberikan catatan," kata Ganjar di hadapan keluarga purnawirawan TNI-Polri seluruh Jawa Tengah yang mendukungnya, di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024).

Ganjar lantas mengungkap catatannya itu berkaitan dengan pemilu sebelumnya.

Pada pemilu sebelumnya, kata Ganjar, ada tiga Jenderal yang mengajak untuk tidak memilih seorang pemimpin yang dulu pernah dipecat saat aktif di militer.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved