Berita Nasional Terkini

Luhut Tolak Jadi Menteri Lagi Bila Prabowo Menangi Pilpres 2024, Ingin Program Jokowi Diteruskan

Luhut Binsar Pandjaitan tlak jadi menteri lagi bila Prabowo Subianto menangi Pilpres 2024, ingin program Jokowi diteruskan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Luhut Binsar Pandjaitan tlak jadi menteri lagi bila Prabowo Subianto menangi Pilpres 2024, ingin program Jokowi diteruskan 

TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Binsar Pandjaitan memastikan dirinya akan menolak jabatan menteri bila Prabowo Subianto terpilih sebagai pemenang Pilpres 2024.

Diketahui, saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut mengaku ingin pensiun usai masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.

Di Pilpres 2024, Luhut sendiri sudah menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

Luhut pun mengungkapkan alasannya ingin pensiun dari pejabat publik.

Keputusannya tersebut sesuai dengan permintaan sang istri, Devi Simatupang, yang melarangnya kembali menjadi menteri meskipun presiden selanjutnya, Prabowo Subianto.

Baca juga: AHY Dijanjikan Jabatan Strategis dari Prabowo, Ketua Umum Demokrat Siap Emban Tugas dari Presiden

"Enggak, istri saya enggak setuju saya menteri lagi," kata dia usai mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 014 Banjar Pengayehan, Desa Cemangi, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (14/2/2024).

Kendati demikian, Luhut mengaku tidak akan menolak apabila pemerintahan selanjutnya meminta saran darinya.

"Enggak, kalau saya jadi menteri lagi cukuplah sudah. hahaha.

Ya kalau beri saran-saran ya (boleh)," kata dia.

Luhut mengatakan memilih mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, karena akan meneruskan program era Presiden Joko Widodo.

Ia menilai program era Jokowi perlu dilanjutkan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia menjelang bonus demografi tahun 2030.

"Saya tahu persis kalau tidak keberlanjutan maka ekonomi kita itu nanti jadi seperti yoyo.

Karena ingat bonus demografi kamu itu akan habis pada tahun 2030-an,"

"Jadi kita harus sadar betul itu tidak boleh main-main.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved