Berita Internasional Terkini

PM Israel Benjamin Netanyahu Akan Melarang Al Jazeera untuk Perlihatkan Kebrutalan Kondisi di Gaza

Pada tanggal 1 April 2024, Knesset Israel menyetujui apa yang disebut sebagai undang-undang Al Jazeera.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Giuseppe Cacace/AFP
Paket bantuan kemanusiaan yang terpasang pada parasut diterbangkan di atas Jalur Gaza pada 21 Maret 2024 lalu. 

Gambar-gambar yang mereka tangkap dan suara-suara yang mereka sampaikan sangat penting bagi dunia - dan bagi warga Israel - untuk memahami besarnya kehancuran di Gaza.

Sangat penting untuk mendengar warga Gaza berbicara dengan suara mereka sendiri, baik yang positif maupun yang kritis terhadap Hamas.

Di dalam media Israel, ada banyak wartawan, pakar dan analis yang bekerja keras untuk menyembunyikan kebenaran tentang bencana militer dan manusia, serta pembunuhan wartawan di Gaza.

Pada bulan Desember, analis dunia Arab dari Channel 13, Zvi Yehezkeli, dengan santai menyebutkan pengeboman rumah seorang jurnalis Al Jazeera dan di tempat lain menyatakan bahwa krisis kemanusiaan tidak dapat dihindari jika Israel ingin menang.

Kasus-kasus terkenal yang menarik perhatian media, seperti pembunuhan seorang pemeluk agama Yahudi asal Palestina, David Ben Avraham, atau pembunuhan tujuh pekerja bantuan dari lembaga amal World Central Kitchen, menyoroti apa yang sering tidak dilaporkan.

Baca juga: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Memberikan Sinyal Hijau untuk Operasi Militer di Rafah

Insiden-insiden ini merupakan contoh-contoh pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan sipil dan penargetan kriminal terhadap individu-individu yang tidak menimbulkan ancaman serta digambarkan sebagai tragedi dan dianggap sebagai mimpi buruk bagi humas ketimbang sebagai keprihatinan kemanusiaan atau moral.

Hal ini menimbulkan pertanyaan: berapa banyak insiden pembunuhan tanpa pandang bulu yang tidak terungkap hanya karena korbannya adalah warga Palestina?

Dengan meningkatnya kritik internasional terhadap Israel, para pendukung rezim bekerja keras untuk menciptakan realitas alternatif di mana Israel digambarkan sebagai pemenang dan Gaza dilihat secara eksklusif sebagai surga bagi para teroris.

Tidak ada lembaga penyiaran yang lebih berdedikasi pada hal ini selain Channel 14, yang merupakan benteng penting bagi Netanyahu dan kelompok sayap kanan.

Saluran ini dikenal dengan perpaduan propaganda, retorika ekstrem dan serangan terhadap para pengkritik pemerintah.

Retorikanya begitu berani, kutipan dari pembawa acara Channel 14 digunakan dalam persidangan Mahkamah Internasional di Den Haag.

Channel 14 adalah favorit pemerintah saat ini; sedemikian rupa sehingga pemerintah secara aktif melakukan intervensi untuk menyesuaikan peraturan dan memastikan keuntungan finansial bagi saluran tersebut.

Masalah ini sangat penting bagi pemerintah sehingga anggota Knesset dari partai Likud, David Bitan, menutup pertemuan dengan kementerian keuangan, yang menentang perlakuan yang menguntungkan bagi saluran tersebut.

"Kami akan mengesahkan undang-undang seperti yang kami inginkan," katanya.

Meskipun pemerintah dan media terus menyoroti perang ini, kenyataan yang ada justru semakin merayap.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved