Berita Internasional Terkini
PM Israel Benjamin Netanyahu Akan Melarang Al Jazeera untuk Perlihatkan Kebrutalan Kondisi di Gaza
Pada tanggal 1 April 2024, Knesset Israel menyetujui apa yang disebut sebagai undang-undang Al Jazeera.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Enam bulan berlalu, masyarakat Israel hanya memiliki sedikit kepercayaan terhadap pemerintahnya atau kemampuannya untuk menjaga keamanan warganya.
Baca juga: Puluhan Ribu Orang Menggelar Protes di Israel saat Operasi, Benjamin Netanyahu Dipuji Sukses
Sementara Netanyahu secara konsisten dituduh mengulur-ulur kesepakatan penyanderaan demi kelangsungan hidup politik pribadinya.
Hanya seperempat dari populasi yang percaya bahwa perang akan berakhir dengan kekalahan Hamas.
Setelah berbulan-bulan pertempuran, tidak ada kemajuan dalam negosiasi untuk pembebasan sandera, dan IDF harus merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka klaim telah diamankan.
Perang ini telah mengakibatkan kematian setiap hari para prajurit muda, pengungsian hampir 200.000 warga Israel, dan penutupan lembaga-lembaga pendidikan.
Bentrokan yang membayangi dengan Hizbullah dan bahkan mungkin dengan Iran turut menyumbang pada rasa putus asa, serta keraguan yang merayap atas kemungkinan "kemenangan total".
Kebenaran tentang apa yang terjadi di Gaza perlahan-lahan merembes ke dalam percakapan yang lebih luas.
"Penting bagi saya untuk mengatakan dengan lantang di sini bahwa kehancuran, kemiskinan, dan kelaparan di Gaza sangat mengerikan," kata Noga Friedman, yang rekannya terbunuh dalam pertempuran pada tanggal 7 Oktober lalu, ketika berbicara dalam sebuah demonstrasi di Yerusalem.
"Adalah salah untuk merasa bangga dengan keruntuhan moral yang merayakan darah, darah, dan lebih banyak darah, dalam sebuah siklus pembalasan yang tak berkesudahan," jelasnya.
Banyak warga Israel yang mungkin belum sepenuhnya memahami tingkat kehancuran di Gaza.
Namun semakin banyak yang menyadari bahwa perang ini menyebabkan kehancuran pada masyarakat Israel, dan isolasi politik yang lebih jauh lagi karena kesempatan untuk membawa pulang para sandera yang masih ada semakin berkurang.
Ketika tekanan internasional meningkat dan opini publik internal terus bergeser ke arah yang lebih kritis, dorongan pemerintah untuk memberlakukan undang-undang Al Jazeera menunjukkan bahwa membatasi arus berita tentang Gaza ke Israel dan keluar ke dunia adalah satu-satunya cara Netanyahu dapat bertahan secara politik.
Dengan prospek kemenangan militer yang semakin jauh, hanya keheningan dan penyensoran yang bisa membantunya saat ini.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.